Musrenbang Kelurahan Harjamukti 2025, Mensinergikan Usulan-Usulan Tiap RW

Reporter: Yohanes Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | DEPOK – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang di gelar di kelurahanan Harjamukti berjalan sukses. Giat setiap tahun ini kehadirannya sangatlah di harapkan banyak warga masyarakat, apalagi di wilayahnya ada yang belum tersentuh dampak dari adanya Musrenbang. Banyak hal yang perlu di sampaikan oleh pihak RT/RW atas masukan warga agar wilayahnya juga mendapat anggaran pembagunan baik itu jalan lingkungan, penerangan, Posyandu dan banyak hal lainnya. Ada dinamika-dinamika didalam perencanaan yang terkait dengan juknis juklak atau aturan-aturan yang berlaku. Kelurahan Harjamukti gelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan bertempat di aula Kelurahan Harjamukti, Jumat (31/1/25). Hadir, Camat Cimanggis, Lurah, Sekkel, Perwakilan dari PUPR, Ade Supriatna Anggota DPRD Depok Dapil Cimanggis sekaligus ketua DPRD Kota Depok, Bappeda, DP3AP2KB, Forum Anak, Ketua RW serta tokoh masyarakat.Tema Musrenbang untuk kegiatan tahun 2026 ” Penguatan Fondasi Pembangunan Menuju Depok Maju. Camat Cimanggis Dody Setiawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, musrenbang tahun 2025 ini, untuk perencanaan tahun 2026 ada satu perubahan yang baru, yaitu bahwa pagu anggaran saat ini tidak lagi di Kelurahan, ditahun sebelumnya pagu anggaran dengan mengikat maximal 2,5 miliar, artinya tahun sebelumnya semua usulan dari RW itu tidak semuanya di akomodir di Kelurahan,”ungkapnya. “Namun sekarang, masing-masing RW di anggarkan pagu sebesar 300 juta, walaupun nilai 300 juta itu tentu saja belum akan memenuhi kebutuhan ditingkat RW, maka dengan itulah usulan-usulan apa yang sebenarnya yang menjadi prioritas dan mendesak dari kebutuhan di tingkat RW itu. Adanya kebutuhan dan usulan tingkat RW pasti berbeda-beda, karena kondisi tiap RW itu pada tingkungan berbeda beda, ada yang perumahan dan ada hunian kampung. Dan semuanya harus sesuai dengan juknis yang disampaikan oleh Bappeda. “Bila ada usulan yang tidak masuk 300 juta, nanti usulan itu akan dimasukkan di form A4 Kelurahan. Inilah fungsi Musrenbang tingkat kelurahan itu, untuk mensinergikan usulan-usulan perbatasan di tiap-tiap RW, sebab terdapat jalan dan saluran tiap RW yang saling menyambung.”Tambahnya Bila ada usulan jalan yang sama perbaikan di RW 1 namun di tengah perjalanan, jalan yang mau diperbaiki sudah masuk di RW 2, “nah. Ini masing-masing RW ini bisa mengajukan usulan. RW 1 dan 2 bisa mengusulkan, ini salah contoh jalan yang saling berhubungan, bagaimana untuk drainase ? Karena ada drainase yang urgent perbaikan, untuk antisipasi banjir, namun di RW perbatasan tetangganya sudah baik. Hal tersebutlah yang menjadi usulan prioritas. Harapan saya, apa pun yang Bapak-ibu usulkan merupakan kebutuhan yang paling penting, mendesak di tahun depan untuk kepentingan masyarakat,” ucap Camat Cimanggis Usai Musrenbang, saat ditemui media Camat Cimanggis Dody Setiawan menegaskan,” Menyambung apa yang disampaikan Ketua DPRD Depok, bahwa Musrenbang ini adalah salah satu dari proses pencatat yang sifatnya butten up, pencatat itu ada yang butter up ada yang top down, ada yang politis, dan ada juga yang teknokratis, ini salah satu dari ke semuanya itu, yang akan digabungkan jadi satu yang bisa diformkan untuk mengetahui usulan-usulan dari bawah itu apa saja. Yang saya sampaikan butter up tadi itu ,akan disinergikan dengan teknokratisnya, politisnya maupun butter nya,”ujar Dody. Masih Dony, “perihal sampah, banjir dan kemacetan menjadi isu di kota Depok, dimana pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan penanganan banjir di lingkungan masing-masing jangan sampai terlewatkan semua harus di sampaikan.” Tutupnya.