Sastra Indonesia Menatap Dunia Menteri Fadli Zon Luncurkan Laboratorium Penerjemah dan Promotor Sastra

Rukmana MWN

Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL| Pada suatu pagi yang gerimis di Graha Utama, Kompleks Kemendikbud, udara Jakarta masih menyisakan sisa-sisa panas semalam. Namun, di dalam ruangan yang tertutup rapat, suasana justru hangat oleh semangat sastra yang berembus dari podium. Di sana, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berdiri, meluncurkan dua program strategis: Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra—dua sayap baru yang diharapkan mampu membawa sastra Indonesia terbang lebih tinggi di langit global.
“Kita punya potensi besar,” ujar Fadli dalam nada mantap. “Tapi konektivitas dengan dunia internasional belum optimal. Itu tantangan kita.”
Ia tidak sedang beretorika. Di balik kalimat itu, ada kegelisahan yang diamini banyak pihak: sastra Indonesia belum benar-benar bersuara lantang di dunia internasional. Upaya-upaya penerjemahan selama ini seringkali sporadis dan tidak terstruktur, sementara promotor sastra masih langka, nyaris seperti spesies langka yang tak sempat berkembang.
Laboratorium ini, menurut siaran pers resmi Kementerian Kebudayaan, adalah bagian dari Penguatan Ekosistem Sastra—sebuah proyek ambisius yang terdiri dari tujuh program utama, dikoordinasikan oleh Anissa Rengganis, Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya.
Diskusi publik yang mengiringi peluncuran program itu bertajuk “Sastra Mendunia: Peran Penerjemah dan Promotor dalam Internasionalisasi Sastra Indonesia”. Hadir di sana nama-nama yang selama ini menjadi jembatan antara Indonesia dan dunia: Dalih Sembiring, Eka Kurniawan, Lara Norgaard, Jérôme Bouchaud, Dhianita Kusuma Pertiwi, dan Yani Kurniawan. Dari Jakarta ke Paris, dari puisi ke negosiasi kontrak, mereka datang membawa semangat yang sama: mengangkat sastra Indonesia agar tak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi juga tamu terhormat di panggung dunia.
Jérôme Bouchaud, agen sastra asal Prancis, bahkan mengingatkan pentingnya memilih karya yang tepat. “Potensi kita besar, tapi potensi saja tidak cukup. Harus ada strategi, kurasi, dan promosi,” ujarnya dalam video yang diputar saat diskusi berlangsung.
Lara Norgaard, penulis esai dan penerjemah yang menjembatani sastra Indonesia, Brasil, dan Amerika Latin, menyebut program ini sebagai ruang kolaborasi yang dibutuhkan penerjemah pemula. “Penerjemahan bukan hanya soal bahasa, tapi juga jembatan budaya. Di sanalah kekuatan sesungguhnya sastra,” katanya.
Program Laboratorium Penerjemah Sastra akan berlangsung dari Juli hingga September 2025 secara daring dan luring. Para peserta akan digembleng oleh mentor nasional dan internasional, dengan harapan lahir penerjemah-penerjemah yang tak hanya piawai mengalihkan kata, tapi juga menangkap ruh karya.
Sementara itu, Laboratorium Promotor Sastra menyasar penguatan kemampuan agensi sastra, hak cipta, pitching, pemasaran hak terjemahan, hingga seluk-beluk kontrak penerbitan. Sebuah upaya melahirkan agen sastra Indonesia yang tak kalah lihai dari para agen internasional yang selama ini memainkan peran penting dalam dunia perbukuan global.
“Banyak film besar lahir dari karya sastra,” Fadli mengingatkan, menyebut Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis dan Hujan Bulan Juni dari puisi Sapardi. “Sastra bisa jadi pintu gerbang budaya.”
Dirjen Ahmad Mahendra menyebut sastra sebagai ekosistem yang kini tengah tumbuh cepat, bersanding dengan film, musik, seni rupa, dan seni pertunjukan. Ia percaya, apa yang terjadi di dunia film bisa terjadi juga di dunia sastra—asal ada kemauan, arah, dan dukungan yang memadai.
“Sastra kita pernah hidup dan berpengaruh. Sudah waktunya bangkit kembali,” katanya.
Sastra Indonesia, seperti sebuah kapal tua yang dulu gagah namun lama tertambat di dermaga, kini tampaknya mulai berlayar lagi. Tujuannya jelas: dunia.

Berita Populer

Warta Daerah

Ulukyanan : Masyarakat Menolak Transmigrasi di Kecamatan Kei Besar Utara Timur

Reporter Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Masyarakat kecamatan Kei besar utara timur Kabupaten MalukunTenggara,menyatakan sikap menolakn kehadiran warga ...

Warta Daerah

Masyarakat Desa Banda Ely Kecewa, Dua Proyek Di SMP Alhilaal Yang Terbengkalai

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno    MEDIA WARTA NASIONAL | MALUKU TENGGARA – Masyarakat ohoi/desa Banda Ely Kecamatan Kei besar ...

Warta Daerah

Bentrok Antar Warga di Maluku Tenggara Puluhan Korban Luka dan Dua Tewas

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Bentrok antar dua kelompok warga kembali terjadi di kabupaten Maluku ...

Warta Daerah

Sukseskan Program Asta Cita Presiden Dan Wapres RI

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Rukmana MEDIAWARTANASIONAL.COM| TUAL Polres Tual Polda Maluku kembali menunjukan keseriusannya dalam mendukung Program Food Estate ...

Mayat Korban Banjir SMR II Ditemukan Tim SAR, TNI dan Banser 

Redaksi MEDIAWARTANASIONAL.COM| BEKASI – Mayat Hendika Pratama ditemukan tim SAR gabungan TNI Marinir dan relawan dari Banser Nahdlatul Ulama pada ...

Warta Daerah

Pelantikan Pengurus PWI Laskar Sabilillah DK Jakarta Resmi Digelar

Reporter: Ilham Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | JAKARTA –Rabu, 9 April 2025 Pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Daerah ...