Warta Nasional

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant di Rorotan

Oleh: redaksi

Media Warta Nasional | Jakarta – Pendiri dan Inisiator Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia (FORPASI), Hadohoan Satyalen Simaremare mengapresiasi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono beserta jajaran yang telah melakukan groundbreaking pembangunan fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, Senin (13/5).

Tempat tersebut nantinya merupakan salah satu fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF yang terbesar di dunia. RDF Plant Jakarta ini dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seluas 7,87 hektar yang berlokasi di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara

“Hal ini adalah satu langkah maju dari pemerintah dalam rangka upaya penyelesaian masalah sampah. Kami menilai bahwa, pembangunan fasilitas publik dengan anggaran publik (APBD) merupakan wujud nyata sinerginya program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga bentuk dukungan publik melalui aspirasi yang disampaikan oleh DPRD DKI,” ujar Hadohoan Satyalen Simaremare dalam keterangannya, Kamis (16/5/2024).

Menurut pria yang akrab disapa Dohan ini, pembangunan RDF Plant Jakarta merupakan langkah awal yang baik lantaran dapat mengolah sampah hingga 2.500 ton per hari. Pihaknya optimis jika RDF Plant Jakarta berjalan dengan baik, maka Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Heru sudah berkontribusi besar bagi Jakarta.

“Disini yang telah dipilih salah satunya adalah RDF, dan dari angka yang dijanjikan, cukup fantastis yaitu 2500 ton. Jika memang ini benar tepat terlaksana nantinya, pasti akan sangat berkontribusi terhadap kebutuhan di DKI. Tinggal perluasan. Adapun kendala yang mungkin terjadi selama berjalan, patutnya dibenahi dan ditingkatkan,” kata Dohan.

Dohan menyampaikan, pembangunan RDF Plant Jakarta juga merupakan sebuah konsep dan edukasi bagi masyarakat, dimana mengatasi sampah adalah tanggung jawab bersama serta pengelolaan sampah sejatinya memerlukan biaya.

Dohan juga menuturkan, pihaknya berharap agar target pengolahan sampah sebanyak 2.500 ton per hari itu dapat tercapai dengan pengelolaan yang berintegritas, sehingga tercipta peningkatan kepercayaan masyarakat dalam sistem persampahan yang sudah disediakan oleh pemerintah.

“Jika sudah tercapai kesuksesan capaian proyek, ini tentunya akan memberikan titik terang dalam penyelesaian masalah timbulan kedepannya yaitu sebanyak 8000 ton per hari. Pada saat yang sama, juga diperlukan edukasi pengurangan maupun pemilahan sampah di tingkat masyarakat, sehingga secara parallel dapat mengurangi laju timbulan sampah yang pada akhirnya akan menjadi kewenangan dari Pemprov DKI,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *