Bekasi Darurat Air Bersih Warga Berharap Pemerintah Turun Tangan

Rukmana MWN

Redaksi

 

MEDIA WARTA NASIONAL| BEKASI – Di sebuah petang yang lengang di Lapangan Futsal Blok F, Satria Mekar, Tambun Utara, Bekasi, Ketua RW 10 Yusup duduk bersandar di kursi plastik. Wajahnya lelah. Malam itu, Sabtu, 21 Juni 2025, usai serah terima jabatan RW, Ia bicara tentang krisis air yang tengah melanda warganya.

“Sumur-sumur di sini kering semua. Kami kesulitan air bersih. Mau bagaimana lagi?” katanya, nyaris putus asa.

Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) II dan V kini menghadapi kondisi darurat air. Ironis, karena lokasi mereka hanya sepelemparan batu dari aliran Sungai Bekasi. Namun, sejak awal Juni, sumur warga satu per satu mulai mengering. Air tanah yang dulu bisa diandalkan untuk keperluan sehari-hari, kini tak menetes lagi.

Yusup berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi tak menutup mata. “Jangan biarkan ini berlarut-larut. Kami minta ada solusi cepat,” ujarnya. Ia juga mengingatkan warganya agar tak menggunakan mesin jet pump secara serampangan. “Kalau satu pakai Jetpam, yang lain bisa nggak kebagian air. Sumurnya jadi kering.”

Di lokasi lain, keluhan serupa datang dari warga VGH V. Sawal dan Wahidin, dua penghuni lama di blok tersebut, mengaku baru kali ini mengalami krisis air seburuk ini.

“Sudah 18 tahun kami tinggal di sini, baru sekarang sumur kami kering total,” kata Sawal, Selasa, 24 Juni 2025. Bersama Wahidin, Ia mengadukan nasib mereka kepada pemerintah daerah. “Kami minta Bupati dan Gubernur jangan diam. Tolong kami.”

Wahidin menambahkan, air PAM sebenarnya tersedia, tapi tarifnya belum terjangkau oleh semua warga. “Kalau bisa, beri subsidi. Selama ini kami pakai air tanah karena murah, tapi sekarang malah habis.”

Masalahnya menjadi kian kompleks karena banyak warga mulai mengandalkan Jetpam. Teknologi ini memang bisa menyedot air tanah lebih dalam, tapi dampaknya membuat sumur dangkal di sekitar cepat kering. “Kita seperti rebutan air di bawah tanah,” kata Wahidin.

Krisis air bersih yang melanda perumahan-perumahan padat penduduk seperti VGH ini bukanlah kejadian satu kali. Di banyak titik Bekasi, kekeringan musiman menjadi momok tahunan. Sementara pemerintah daerah masih sibuk menyusun program, ribuan warga harus bertahan dengan ember-ember kosong di halaman rumah.

Berita Populer

Warta Daerah

Ulukyanan : Masyarakat Menolak Transmigrasi di Kecamatan Kei Besar Utara Timur

Reporter Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Masyarakat kecamatan Kei besar utara timur Kabupaten MalukunTenggara,menyatakan sikap menolakn kehadiran warga ...

Warta Daerah

Masyarakat Desa Banda Ely Kecewa, Dua Proyek Di SMP Alhilaal Yang Terbengkalai

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno    MEDIA WARTA NASIONAL | MALUKU TENGGARA – Masyarakat ohoi/desa Banda Ely Kecamatan Kei besar ...

Warta Daerah

Bentrok Antar Warga di Maluku Tenggara Puluhan Korban Luka dan Dua Tewas

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Bentrok antar dua kelompok warga kembali terjadi di kabupaten Maluku ...

Warta Daerah

Sukseskan Program Asta Cita Presiden Dan Wapres RI

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Rukmana MEDIAWARTANASIONAL.COM| TUAL Polres Tual Polda Maluku kembali menunjukan keseriusannya dalam mendukung Program Food Estate ...

Mayat Korban Banjir SMR II Ditemukan Tim SAR, TNI dan Banser 

Redaksi MEDIAWARTANASIONAL.COM| BEKASI – Mayat Hendika Pratama ditemukan tim SAR gabungan TNI Marinir dan relawan dari Banser Nahdlatul Ulama pada ...

Warta Daerah

Pelantikan Pengurus PWI Laskar Sabilillah DK Jakarta Resmi Digelar

Reporter: Ilham Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | JAKARTA –Rabu, 9 April 2025 Pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Daerah ...