Oleh: redaksi
Media Warta Nasional | Indramayu – Pimpinan Pondok Pesantren Al – zaytun Prof. DR., Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, M.P dalam silaturahim dengan Civitas akademika Al – zaytun Selasa 30/07/2024 menyampaikan pesan bahwa: apa yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait makan bergizi gratis kepada anak – anak pelajar Indonesia merupakan tujuan mulia dan kewajiban negara.
Sebagai anak bangsa Syaykh (AS. Panji Gumilang red…) terpanggil untuk membantu pemerintah dalam hal ini Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia terpilih dalam mewujudkan program yang sangat mulia yakni; memberi makan bergizi kepada seluruh pelajar di Indonesia,” ujar Syaykh Al – zaytun AS. Panji Gumilang.
“Syaykh mendapat petunjuk untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya pelajar yang diberi makan namun seluruh rakyat Indonesia harus diberi makan oleh negara karena ini merupakan kewajiban negara, oleh karena itu sekali lagi Syaykh katakan, Syaykh siap membantu pemerintah Indonesia untuk mensejahterakan rakyat Indonesia”, tandasnya.
Lebih jauh AS. Panji Gumilang menerangkan, petunjuk untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia ini diperoleh dalam topobrotonya selama 351 hari di Truno Joyo dan Gatot Subroto.
“Prediksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 3045 berkisar 10 miliar jiwa dan ini dapat dijamin pangannya oleh negara hanya dengan mempersiapkan lahan pertanian seluas 96 – 100 juta hektar sawah yang ini sudah kami lakukan di Al – zaytun dengan memberi makan setiap hari kepada 10 ribu penghuni tetap Al – zaytun dari hasil pertanian Al – zaytun”, papar AS. Panji Gumilang.
Syaykh AS. R. Panji Gumilang manambahkan, program memberi makan pelajar Indonesia harus memberikan kesejahteraan para petani, berasnya harus dari petani bangsa sendiri (Indonesia red…) bukan beras import karena jika import itu namanya membuang uang keluar, tentu ini tidak tepat dan Al – zaytun sudah siapkan rencana untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia dari hasil pertanian sendiri, pungkasnya optimis.
Jumlah Pembaca: 76