Pemikiran: Moh. Aditya Prabowo Ketum HIPNUSA
MEDIA WARTA NASIONAL | Di tengah deru geliat pertumbuhan ekonomi nasional, pelaku usaha mikro dan kecil tetap menjadi poros utama penggerak ekonomi rakyat. Namun, di balik statistik pertumbuhan, masih banyak pelaku usaha kecil terutama pedagang asongan yang berjuang dalam ketidakpastian.
Baca Juga:
Mereka kerap menjadi sasaran razia Satpol PP karena berjualan di tempat yang dianggap tidak resmi. Ironisnya, mereka pun tak mampu menyewa kios permanen yang harganya selangit.
Masalah ini menyita perhatian Ketua umum Himpunan Pengusaha Nusantara (HIPNUSA), sebuah organisasi yang hadir sebagai ruang kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha. Dengan visi besar “UMKM Naik Kelas”, HIPNUSA ingin mendorong pelaku usaha kecil agar lebih tertata dan profesional.
Solusi Nyata: Edukasi, Fasilitasi, Kolaborasi
Ketua Umum HIPNUSA, Moh.Aditya Prabowo, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa membangun ekosistem UMKM yang sehat tidak bisa mengandalkan kompetisi semata. Kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi.
“Jangan saling bersaing sesama anggota HIPNUSA. Mari kita berkolaborasi dan bersinergi, maka kita akan melahirkan pelaku usaha yang profesional,” ujar Aditya lugas.
Berangkat dari semangat itu, HIPNUSA merumuskan langkah strategis yang menyasar penataan pedagang kecil, pemberdayaan UMKM, hingga penyediaan fasilitas usaha yang layak dan manusiawi.
Berikut lima langkah konkret HIPNUSA:
- Pendataan dan Pemetaan
HIPNUSA memulai dengan pendataan menyeluruh terhadap pelaku usaha kecil dan pedagang asongan. Data inilah yang menjadi dasar penataan dan pendampingan secara tepat sasaran. - Edukasi dan Pelatihan
Program pelatihan diberikan secara berkala, mencakup manajemen keuangan, legalitas usaha, hingga strategi pemasaran digital. HIPNUSA percaya, pengetahuan adalah modal utama untuk tumbuh mandiri. - Fasilitas Usaha Terjangkau
Melalui program “Gerobak Bersinergi”, HIPNUSA menyediakan tempat usaha yang layak, seragam, dan fleksibel. Selain itu, mereka mendorong lahirnya “Zona UMKM” di titik-titik strategis seperti terminal, taman kota, dan ruang publik lainnya. - Koperasi HIPNUSA
Untuk mengatasi kendala permodalan, HIPNUSA membentuk koperasi internal yang menawarkan pinjaman mikro tanpa bunga mencekik. Prinsipnya gotong royong antaranggota. - Kemitraan dan Advokasi
HIPNUSA aktif menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, BUMN, serta sektor swasta untuk mendorong regulasi dan dukungan konkret bagi UMKM.
Mengubah Nasib, Bukan Menghapus Usaha
Bagi HIPNUSA, pedagang kecil bukanlah gangguan kota – mereka adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Yang dibutuhkan bukanlah penertiban represif, melainkan penataan berbasis empati dan solusi.
Dengan semangat “UMKM Naik Kelas, Bukan Tergusur”, HIPNUSA ingin membuktikan bahwa pedagang asongan pun bisa naik level menjadi pengusaha kecil yang mapan, asalkan diberi ruang, bimbingan, dan akses fasilitas.
Penutup
HIPNUSA percaya bahwa membangun UMKM tangguh tak cukup dengan niat baik. Diperlukan kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan kepedulian sesama pengusaha. Kini saatnya menunjukkan bahwa usaha kecil bukanlah kasta kedua, melainkan pondasi utama perekonomian bangsa.
Bersama HIPNUSA, kita tidak sekadar berdagang. Kita sedang membangun masa depan.