Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL | BEKASI – Suasana religius menyelimuti Kecamatan Cibitung pada Kamis pagi, 26 Juni 2025. Ratusan santri dari berbagai desa berkumpul di aula utama kecamatan untuk mengikuti lomba Syahril Qur’an dan Tahfidz yang digelar rutin setiap tahun. Tahun ini, ajang tersebut berlangsung meriah dan lebih kompetitif, menampilkan bibit-bibit unggul penghafal Al-Qur’an dari seluruh penjuru desa.
Baca Juga:
Lomba ini mencakup beberapa kategori utama: Syahril Qur’an, Tahfidz 1 Juz, Tahfidz 5 Juz, serta Tilawah. Setiap desa mengirimkan delegasi terbaiknya, dengan semangat dakwah dan prestasi. Hadiah yang disiapkan panitia pun cukup bergengsi: uang pembinaan, piala, dan sertifikat penghargaan untuk para juara.
Di antara para peserta, sorotan tertuju pada delegasi dari Desa Kertamukti. Santri-santri muda dari Rumah Hafidz Qur’an An-Nur tampil mencolok, khususnya dalam kategori Tahfidz 5 Juz. Dengan lantunan ayat yang lancar, suara yang tenang namun penuh penghayatan, serta hafalan yang solid, mereka berhasil merebut gelar juara.

“Ini bukan semata-mata soal menang,” ujar Umi Siti Nuraini, pengasuh Rumah Hafidz An-Nur. “Tapi tentang semangat menjaga Al-Qur’an di dada anak-anak muda, dan menghadirkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.”
Kemenangan santri Rumah Hafidz An-Nur disambut antusias oleh Kepala Desa bapak Chrisna Suwandito beserta staff desa kertamukti Cibitung dan juga warga Perumahan griya Kertamukti residence. Bagi mereka, ini bukan hanya prestasi personal, tetapi juga kebanggaan kolektif desa dalam mendorong pendidikan Qur’ani di tengah arus zaman.
Ketua panitia lomba LPTQ Cibitung Sarkum, S.IP.,MM, , mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan generasi Qur’ani yang terus didorong oleh Kecamatan Cibitung. “Kita ingin desa-desa tidak hanya bersaing dalam urusan ekonomi atau infrastruktur, tapi juga dalam urusan akhlak dan spiritualitas,” katanya.
Ajang lomba Syahril Qur’an dan Tahfidz ini telah menjadi wadah tahunan untuk mengukur sejauh mana pembinaan agama di tingkat desa berlangsung. Bagi Rumah Hafidz An-Nur, capaian ini menjadi catatan manis sekaligus cambuk untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
“Target kami bukan hanya lima juz. Insya Allah ke depan akan lebih banyak lagi santri yang menuntaskan 10, 15, bahkan 30 juz,” ujar Umi Siti Nuraini dengan yakin.
Sementara itu, suasana aula masih dipenuhi gema tilawah dan tadarus dari para peserta lainnya, menyiratkan bahwa Cibitung sedang menyiapkan generasi muda dengan fondasi spiritual yang kuat.