Reporter : Ramdhani
Editor : Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi UTA 45 Jakarta, Dr Rudyono Darsono, SH, MH, mengingatkan para wisudawan agar tidak melupakan jerih payah orangtua yang telah berkorban demi menyelesaikan pendidikan anak-anak mereka.
Hal tersebut disampaikan Rudyono dalam acara Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45) Jakarta yang digelar di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (16/10/2025).
Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa keberhasilan dalam pendidikan tidak lepas dari peran orangtua yang bahkan rela mengurangi makan dan tidur demi membiayai kuliah anak-anaknya.
“Kini, setelah wisuda, sudah selayaknya mengenang semua jerih payah itu. Berbaktilah kepada orangtua yang telah bekerja keras,” ujar Rudyono.
Kritik atas Sistem Pendidikan
Rudyono juga menyoroti kondisi sistem pendidikan Indonesia yang menurutnya semakin tidak menguntungkan bagi peserta didik.
“Sadar atau tidak, sistem pendidikan kita saat ini telah dirusak oleh demokrasi. Namun, alumni UTA 45 Jakarta saya harapkan tidak terbelenggu oleh sistem yang rusak ini,” katanya.
Menurut dia, tantangan dunia pendidikan saat ini menuntut generasi muda untuk tampil beda dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Tema Wisuda dan Harapan bagi Alumni
Mengusung tema “Unggul, Berkarakter, dan Berintegritas”, UTA 45 Jakarta berharap lulusannya mampu bersaing dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme, patriotisme, kejujuran, dan profesionalisme.
Rektor UTA 45 Jakarta, Prof apt Diana Laila R., M.Farm, Ph.D, dalam pidatonya menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal perjalanan baru menuju dunia kerja dan pengabdian kepada masyarakat.
“Uang kuliah yang dikeluarkan orangtua selama ini adalah DP untuk beli tiket maju. Nantinya harus dikembalikan dalam bentuk keberhasilan,” ujar Diana.
Ia juga mengajak para alumni untuk terus belajar dan beradaptasi, serta menjaga nama baik almamater di manapun mereka berada.
Momen Haru dan Apresiasi
Dalam wisuda tahun ini, UTA 45 Jakarta memberikan penghargaan khusus kepada almarhum Dr Muhammad Ikhwan, yang diwakili istrinya, Hj Siti Hasanah. Ia mengapresiasi UTA 45 karena tetap menghargai perjuangan almarhum hingga akhir hayatnya, dan berjanji akan melanjutkan studi S2 di kampus tersebut.
Adapun Alfina Nabila dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik dengan perolehan IPK 3,98.
Sorotan atas Akses Pendidikan
Ketua Yayasan UTA 45 Jakarta, Bambang Sulistomo, M.Si, turut mengkritik mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Ia menyebut, tidak sedikit mahasiswa yang terpaksa meminjam dana melalui layanan pinjaman online (pinjol) untuk menyelesaikan kuliah.
“Banyak generasi muda yang tidak bisa kuliah karena tidak ada biaya. Lalu di mana letak kedaulatan rakyat dalam pendidikan?” ungkap Bambang.
Ia juga mengingatkan agar alumni UTA 45 Jakarta tidak menjadi bagian dari praktik korupsi yang semakin merajalela.
Tentang UTA 45 Jakarta
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1952. Pada wisuda tahun ini, sebanyak 247 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan resmi diwisuda, terdiri atas lulusan sarjana, magister, dan doktor.
UTA 45 terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan dosen dan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.