Reporter: Bunga
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NSIONAL | JAKARTA – Promotor dan Pendidik Kesehatan Indonesia (PPPKMI) bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Ayo Cegah Hipertensi dan Diabetes Melitus: Pikir Sehat, Makan Sehat, Jalan Sehat”, Minggu (18/5), di Creative Zone, Riverview by JXB, Banjir Kanal Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini dipimpin oleh tim dosen dan praktisi kesehatan serta diikuti oleh mahasiswa , di antaranya Novia Nuraini, SST, MKM., Dr. Nana Mulyana, M.Kes, QGIA., Dr. Wahyudin Rajab, M.Epid., Eros Siti S, SPd, MKM, Dra. Jomima, B, M.Kes., Dr. Abdul Aziz, BE, SE, SKM, MARS., Dr. Rosni Lubis, M.Keb. Aan Nurhasanah, MKM, Rosita Syarifah, M.Keb. beserta Rakha Rasika Risqullah, Devi Rahma Artikasari, Maria Bella Aulia Putri, Nur Anisah Safitri, Farhani Afifah, achmad ikramul aufa, Raheza Arsanatha, dan Azmil Mujdi Adz-Dzakiya.
Pengabdian masyarakat ini mencakup penyuluhan kesehatan tentang bahaya hipertensi dan diabetes melitus, serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang tengah berolahraga santai. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat, dengan jumlah peserta mencapai 650 orang.
Menurut data hasil pemeriksaan, sebanyak 45,7% peserta tercatat memiliki tekanan darah tinggi (140/100 mmHg), dan 35,8% memiliki detak jantung di atas 100 kali per menit. Kebiasaan merokok aktif masih ditemukan cukup tinggi, yakni 40% pada laki-laki dan 12,5% pada perempuan. Selain itu, 48,5% peserta mengonsumsi makanan/minuman manis secara berlebihan, sedangkan 89,5% telah terbiasa mengonsumsi buah dan sayur.
Dalam paparan edukasi, tim menyampaikan bahwa penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi kini menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hipertensi merupakan faktor risiko penyebab kematian keempat terbesar dengan prevalensi 10,2%.
Peserta juga diajak membuat komitmen menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, membatasi konsumsi garam, gula, dan lemak, serta menghindari rokok dan alkohol.
Di akhir kegiatan, panitia menyampaikan harapan agar kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dini terhadap hipertensi terus meningkat, dan kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai komunitas.
“Dengan edukasi yang tepat dan tindakan preventif sejak dini, kita bisa menekan angka kasus hipertensi dan diabetes melitus di masyarakat,” ujar Novia Nuraini, SST, MKM selaku salah satu pelaksana kegiatan.