Reporter: Bunga
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Jakarta III menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) Bina Wilayah di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur. Mengusung tema “Pencegahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis, Balita dengan IMT Kurus, Risiko Stroke, dan Edukasi Kesehatan Otak,” kegiatan ini menyasar seluruh kelompok usia dengan pendekatan edukatif dan preventif berbasis komunitas.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kesehatan Wilayah
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dari pemerintah dan sektor kesehatan. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puslitmas) Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Dr. Roikhatul Jannah, MPH, yang mewakili Direktur, Camat Duren Sawit Bapak Kelik, Kepala Puskesmas Duren Sawit dr. Amalia, serta perwakilan dari Kelurahan Pondok Kelapa dan Ketua RW setempat.
Sebanyak 15 dosen dan 14 mahasiswa dari lintas jurusan—termasuk gizi, kebidanan, fisioterapi, terapi wicara, dan rekam medis—turut ambil bagian dalam program yang juga disambut antusias oleh anak-anak PAUD Tunas Ceria, Pondok Kelapa.
Deteksi Dini KEK dan Balita Kurus
Program ini mencatat partisipasi empat ibu hamil dalam pemeriksaan kebugaran dan kehamilan. Hasil awal menunjukkan satu kasus indikasi Kurang Energi Kronis (KEK) ringan, yang langsung ditindaklanjuti dengan pemberian biskuit tinggi energi dan edukasi gizi.
Sementara itu, pemeriksaan terhadap 41 balita mengungkap fakta memprihatinkan: 29 balita tergolong kurus berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Mereka langsung menerima intervensi gizi berupa biskuit tinggi protein dan pendampingan edukatif bagi orang tua seputar pemberian makan responsif dan pentingnya Posyandu.
Waspadai Risiko Stroke: Edukasi untuk Dewasa
Tak hanya menyasar anak dan ibu hamil, sebanyak 71 warga dewasa turut menjalani skrining risiko stroke. Hasilnya: 7,04% masuk kategori risiko tinggi dan 74,65% dalam kategori waspada. Konseling langsung diberikan untuk mendorong perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat, pengendalian tekanan darah, dan peningkatan aktivitas fisik.
Pentingnya Edukasi Otak Sejak Dini
Salah satu aspek inovatif dari kegiatan ini adalah edukasi tentang kesehatan otak sepanjang siklus kehidupan, mulai dari janin hingga lansia. Materi mencakup stimulasi otak dini, asupan nutrisi penunjang kognitif (seperti omega-3), aktivitas otak untuk anak dan dewasa, hingga pencegahan demensia pada lansia. Edukasi disampaikan secara interaktif dengan bantuan media visual agar mudah dipahami semua kalangan.
Komitmen Berkelanjutan dari Poltekkes
Dr. Roikhatul Jannah, MPH menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam membentuk wilayah binaan yang sehat dan tangguh terhadap penyakit tidak menular.
“Kami ingin wilayah binaan menjadi pusat edukasi kesehatan yang berkelanjutan, dengan melibatkan semua kelompok usia dan lintas sektor,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh nyata pengabdian akademik yang mampu menjawab tantangan kesehatan masyarakat dengan pendekatan berbasis bukti, kolaboratif, dan menyeluruh.