Reporter : Jecko Poetnaroeboen
Editor: Wiratno
MEDIA WARTA NASIONAL | LANGGUR – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) dan pedagang di kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual, dapat dinilai kurang berminat dengan mengambil dana KUR di bank rakyat Indonesia (BRI) kantor cabang Langgur, guna bertujuan untuk mengembangkan usaha/bisnis mereka
Baca Juga:
Hal ini dikatakan oleh Pimpinan BRI Kantor Cabang Langgur, Agus kepada Media Warta Nasional (MWN) kamis (25/9/25) ditemui nya di ruang kerja.
Menurut Pimpinan BRI Kantor Cabang Langgur Agus, bahwa BRI KUR adalah program pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang ditujukan untuk membantu UMKM dan masyarakat produktif dengan bunga rendah, bertujuan untuk memperkuat permodalan usahanya.
Untuk itu, Agus menambahkan tujuan utama dari BRI KUR yakni meliputi
1). Meningkatkan akses pembiayaan dengan memberikan akses kepada pelaku UMKM yang produktif dan layak untuk mendapatkan dana pinjaman yang sebelumnya sulit dijangkau.
2). Memperkuat permodalan usaha dengan membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menambah modal kerja atau investasi, seperti pembelian alat produksi atau perluasan usaha.
3). Mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni Mendukung pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
“Jadi program ini menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan kredit pada umumnya, yang seringkali menjadi daya tarik utama sehingga BRI KUR, pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman untuk kebutuhan modal usaha dan mendapatkan persyaratan yang lebih mudah dan bunga yang bersubsidi, sehingga dapat kembangkan bisnis atau jualan mereka
lebih maju,” Ungkap Agus.
Agus menegaskan,pihaknya sangat prihatin karena dana KUR yang di berikan oleh pemerintah pusat melalui BRI kantor Cabang Langgur,untuk masyarakat Kab Maluku Tenggara dan kota Tual,dengan nilai puluhan Milyar ini, tidak di pakai oleh masyarakat kedua daerah ini bahkan masyarakat lebih memilih pinjaman yang bersifat instan (cepat) dengan jaminan dan bunga yang besar.
Kata Agus, di tahun 2025 ini,penyerapan anggaran dana KUR di BRI kantor Cabang Langgur,hanya mencapai 20 % saja.
“Saya tidak tau apa sebabnya warga tidak mau ambil dana kur,apakah mereka takut karena persyaratan padahal syaratnya mudah dan bunganya kecil, hanya 6 persen saja,serta pengambilan Rp 100 juta,tidak ada jaminan (agunan),” jelas Agus.
Lebih lanjut, pihaknya selama ini sudah melakukan sosialisasi dengan berbagai cara, baik itu lewat medsos, pembagian brozur tentang angsuran, iklan, serta para pegawai BRI sendiri turun langsung ketemu masyarakat Malra dan kota Tual, terutama para UMKM,untuk menjelaskan tentang dana KUR,tujuan dan manfaatnya.
“Kami sudah sosialisasi semua,wartawan juga bantu kami sampaikan ke masyarakat, karena dana kur di bri,cukup mudah untuk mendapat,punya usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan, dan wajib melengkapi dokumen persyaratan lain seperti KTP, KK, NPWP, dan surat izin usaha,baru di bri pinjam 100 juta tanpa jaminan,dan pengembalian juga mudah tidak harus datang ke kantor bri,bisa di bayar lewat brimo atau bri link” kata Agus”
Selain itu Pimpinan BRI Kantor Cabang Langgur, Agus berharap kepada seluruh UMKM di Kabupaten Malra dan kota Tual, agar jangan takut, tapi datang ke seluruh bank BRI terdekat, guna untuk meminjam dana KUR supaya dapat mengembangkan dan memperluas usaha mereka.
