Oleh: Mustofa
Media Warta Nasional | Jakarta – Resto Apung Muara Angke atau pusat jajanan ikan ,Kel.Pluit, Kec.Penjaringan, Jakarta Utara, yang beberapa bulan terakhir dikelola para pedagang ikan bakar, ternyata menimbulkan kericuhan sesama pedagang dan “Koordinator Pengelolaan Resto Apung Sementara “.
Akibat tidak transparannya Pengelolaan keuangan yang bersumber dari tenan, sewa Gazebo dan service chas (sc) para pengelola ricuh, hal ini sangat wajar karena hasil sewa tersebut mencapai 100 jutaan/bulan, ungkap Wakil Ketua Koordinator Pengelolaan Resto Apung Sementara, H.Dede menjawab pertanyaan wartawan Rabu 22/05/24.
Sejak lima bulan lalu resto apung dikelola secara mandiri oleh para pedagang ikan bakar dan otak-otak, namun tidak ada laporan keuangan secara transparan oleh bendahara.
H.Dede berharap pihak Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UP3) Muara Angke yang bertanggung jawab mengawasi operasional Resto Apung segera menegur bendahara untuk transparan mengelola keuangan Resto Apung karena itu uang lebih Rp 100 jutaan/ bulan dari pedagang harus kembali lagi untuk kepentingan operasional Resto Apung.
Dia juga minta UP3 dan Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI JAKARTA segera mencari pihak ketiga untuk mengelola Resto Apung secara profesional dan menguntungkan semua pihak yang berusaha di kawasan destinasi kulineran pinggir laut tersebut.
Secara terpisah Kepala UP3 Muara Angke Mahad beberapa waktu lalu menyatakan telah menyerahkan pengelolaan Resto Apung kepada pedagang ikan bakar dengan sebutan “Koordinator Pengelolaan Resto Apung Sementara” yang diketuai Mujiono dan wakil H.Dede dengan dibantu beberapa pedagang lain.
Mahad berharap semua pedagang ikan bakar dan otak-otak dikawasan Resto Apung selalu menjaga hubungan baik sesama pedagang serta menjaga kondusifitas area tersebut.
Yang penting lagi harus profesional dalam menjalankan kegiatan operasional Resto Apung agar pengunjung makin ramai untuk berwisata kulineran ikan dan hasil laut lainnya.
Untuk itu Kepala UP3 Muara Angke berharap sesama pedagang ikan bakar serta Otak-otak saling bekerja sama dengan baik dan harus transparan dalam mengelola keuangan Resto Apung untuk kepentingan mereka semua.