Reporter: Bunga
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Di bawah langit mendung Rabu pagi, halaman PAUD Tunas Ceria di Pondok Kelapa, Jakarta Timur tampak semarak. Bukan karena perayaan ulang tahun sekolah atau kunjungan tokoh masyarakat, melainkan karena deretan anak-anak balita yang tertawa sambil memegang sikat gigi warna-warni. Di antara mereka, Irwan Tresna Setiyadi, Amd. K.G., dari Puskesmas Pondok Kelapa, berdiri memimpin sesi edukasi kesehatan gigi.
Pagi itu, PAUD Tunas Ceria bekerja sama dengan Puskesmas Pondok Kelapa menggelar kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan gigi. Irwan memulai penyuluhan dengan lugas: “Menyikat gigi dua kali sehari, membatasi makanan manis, dan rutin memeriksakan gigi, bisa menyelamatkan anak dari karies dan infeksi mulut.”
Kepala sekolah PAUD Tunas Ceria, Sapty Pungkasiningtyas, S.Sos., menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal membangun kesadaran kesehatan sejak dini. “Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi rutin, minimal setiap enam bulan sekali. Kesehatan gigi adalah pondasi penting bagi tumbuh kembang anak,” ujarnya kepada media warta nasional.
Kegiatan ini tak hanya menyasar siswa. Orang tua dan guru pun dilibatkan sebagai mitra edukatif. Menurut Irwan, peran keluarga sangat menentukan keberhasilan edukasi gigi. “Orang tua perlu jadi teladan. Kalau anak melihat ayah ibunya menyikat gigi secara teratur, mereka pun akan meniru,” kata Irwan.
Guru kelas, Novi Indrawati, menambahkan harapannya agar edukasi hari itu tak berhenti sebagai kegiatan seremonial. “Kami ingin anak-anak tidak sekadar tahu cara menyikat gigi yang benar, tapi juga membiasakan diri melakukannya di rumah.”
Program seperti ini, kata Irwan, sejatinya bukan hanya soal kesehatan mulut. Ia menyentuh aspek lebih luas: pembangunan berkelanjutan. “Ini berkontribusi langsung pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan ketiga: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Bahkan juga terkait tujuan keempat, Pendidikan Berkualitas, karena edukasi semacam ini membekali anak dengan pengetahuan praktis sejak dini,” jelasnya.
Tak hanya menyikat gigi bersama, anak-anak juga diajak bermain kuis dan menyaksikan boneka tangan yang menceritakan kisah ‘Gigi Berani’ melawan ‘Kuman Jahat’. Suasana menjadi cair, edukasi terasa menyenangkan. Di ujung acara, satu per satu anak diperiksa giginya. Beberapa dari mereka tampak malu-malu saat membuka mulut, tapi tetap antusias.
Kegiatan ini adalah pengingat bahwa membentuk generasi sehat bukan pekerjaan satu hari. Ia perlu kolaborasi, ketelatenan, dan strategi menyenangkan. Dan semuanya bisa dimulai dari hal sederhana: menyikat gigi bersama di sebuah PAUD kecil di sudut Pondok Kelapa.