Oleh: Rukmana Ketum FPWI
Media Wsrta Nasional | Bekasi – Umat Islam seluruh dunia menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman (khotamun nabi) Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS Al Ahzab: 40) yang membawa umat manusia dari kegelapan (kebodohan hidup tanpa wahyu) menuju terang benderang (hidup berdasarkan petunjuk wahyu).
Sudah menjadi tradisi umat Islam khususnya di Indonesia dalam menyambut hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW menggelar kegiatan seremonial yang disebut Maulid atau Maulud, Secara etimologis, “Maulid” berasal dari bahasa Arab yang berarti kelahiran atau hari lahir, sedangkan “Maulud” merupakan istilah dalam bahasa Arab yang juga berarti kelahiran.
Berdasarkan catatan sejarah yang shahih (dapat dipercaya) Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah, yang bertepatan dengan sekitar tahun 570 Masehi, di kota Mekah, Jazirah Arab. Mèngapa disebut disebut “Tahun Gajah” karena pada tahun tersebut terjadi sebuah serangan pasukan tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang penguasa dari Yaman, yang ingin menghancurkan Ka’bah.
Namun, atas kekuasaan Allah SWT serangan ini digagalkan oleh Allah dengan mengirimkan burung-burung Ababil yang melempari pasukan Abrahah dengan batu-batu panas berasal dari neraka, sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an Surah Al-Fil.
Silsilah singkat Nabi Muhammad SAW adalah putra dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Ayahnya, Abdullah yang meninggal dunia ketika Muhammad masih berada dalam kandungan ibunya. Nabi dibesarkan oleh ibunya hingga berusia 6 tahun, setelah itu beliau menjadi yatim piatu karena ibunya, Aminah, juga meninggal dunia.
Kemudian, Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang juga wafat ketika beliau berusia 8 tahun. Setelah itu, Nabi diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Menurut beberapa riwayat, kelahiran dan masa kecil sang Nabi Muhammad SAW ini diiringi dengan berbagai tanda keajaiban dan kebesaran. Salah satu yang terkenal adalah peristiwa bahwa saat beliau lahir, dunia dirasakan lebih terang dan peristiwa-peristiwa alam yang luar biasa terjadi.
Sosok Nabi Muhammad ini sangat menginspirasi bagi peradaban manusia dan menjadi role model (tauladan) dalam kepemimpinan, Nabi Muhammad adalah seorang pembaharu dalam perdaban umat manusia.
Penulis mengutip kutipan singkat dari berbagai tokoh non-Muslim dunia, termasuk akademisi, penulis, filsuf, penyair, politisi, dan aktivis dari Timur dan Barat, tentang sosok Nabi Muhammad SAW.
1. Michael H. Hart (1932-) Profesor astronomi, fisika dan sejarah sains.
“Pilihan saya Muhammad untuk memimpin daftar orang paling berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan beberapa pembaca dan mungkin dipertanyakan oleh yang lain, tetapi dia adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang sangat sukses baik di tingkat agama maupun sekuler.” (100: Peringkat Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah New York, 1978, hal. 33)
2. Sir George Bernard Shaw (1926-1950) Novelis, Kritikus, Esaias, Politikus, dan Orator Irlandia
“Saya selalu menjunjung tinggi agama Muhammad karena vitalitasnya yang luar biasa. Ini adalah satu-satunya agama yang menurut saya memiliki kapasitas asimilasi ke fase perubahan keberadaan yang dapat membuat dirinya menarik untuk setiap zaman. Saya telah mempelajarinya – pria yang luar biasa dan menurut saya sebagai anti-Kristus, dia harus disebut Juruselamat Kemanusiaan. ”William Montgomery Watt (1909-) Profesor (Emeritus) Studi Arab dan Islam di Universitas Edinburgh.
“Kesiapannya untuk menjalani penganiayaan karena keyakinannya, karakter moral yang tinggi dari orang-orang yang percaya padanya dan memandangnya sebagai pemimpin, dan kebesaran pencapaian utamanya – semua membantah integritas fundamentalnya yang menganggap Muhammad seorang penipu yang mengangkat lebih banyak masalah daripada pemecahannya. Selain itu, tidak ada tokoh besar dalam sejarah yang dihargai begitu buruk di Barat seperti Muhammad.” (Mohammad At Mecca Oxford, 1953, hal. 52).
4.Alphonse de Lamartine (1790-1869) Penyair dan negarawan Prancis
“Filsuf, orator, rasul, legislator, pejuang, penakluk gagasan, pemulih dogma rasional, kultus tanpa citra; pendiri dua puluh kerajaan terestrial dan satu kerajaan spiritual, yaitu Muhammad. Mengenai semua standar yang digunakan manusia kebesaran dapat diukur, kita mungkin bertanya, adakah orang yang lebih besar daripada dia?”(Diterjemahkan dari Histoire De La Turquie, Paris, 1854, vol. II, hlm. 276-277).
5Pendeta Bosworth Smith (1794-1884) Rekan Akhir Trinity College, Oxford
dia adalah Kaisar dan Paus dalam satu kesatuan; tetapi dia adalah Paus tanpa pretensi Paus, dan Kaisar tanpa pasukan Kaisar. Tanpa pasukan tetap, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pendapatan tetap, jika ada orang memiliki hak untuk mengatakan bahwa dia diperintah oleh Tuhan yang benar, itu adalah Muhammad; karena dia memiliki semua kekuatan tanpa instrumen dan tanpa dukungannya.” (Mohammed and Mohammedanism London, 1874, hal. 235).
6Mohandas Karamchand Gandhi (1869-1948) Pemikir, negarawan, dan pemimpin nasionalis India
Aku menjadi lebih dari sebelumnya yakin bahwa bukanlah pedang yang memenangkan tempat bagi Islam pada hari-hari itu dalam skema kehidupan. Itu adalah kesederhanaan yang kaku, penyamaran diri yang sepenuhnya dari nabi, teliti menghormati janjinya, pengabdiannya yang intens kepada teman-teman dan pengikutnya, keberaniannya, keberaniannya, kepercayaannya yang mutlak pada Tuhan dan dalam misinya sendiri. Ini, dan bukan pedang yang membawa segalanya ke hadapan mereka dan mengatasi setiap masalah.” (Young India (periodical), 1928, Volume X)
7Edward Gibbon (1737-1794) Dianggap sebagai sejarawan Inggris terbesar pada masanya
“Keberhasilan terbesar dalam hidup Mohammad dipengaruhi oleh kekuatan moral yang kuat tanpa hentakan pedang.”(History Of The Saracen Empire, London, 1870).
8John William Draper (1811-1882) Ilmuwan, filsuf, dan sejarawan Amerika
“Empat tahun setelah kematian Yustinianus, tahun 569 M, lahir di Mekah, di Arab, orang yang, dari semua orang, memiliki pengaruh terbesar atas umat manusia … Muhammad.” (A History of the Intellectual Development of Europe, London, 1875, vol.1, pp. 329-330).
9David George Hogarth (1862-1927) Arkeolog Inggris, penulis, dan penjaga Museum Ashmolean, Oxford
“Serius atau sepele, tingkah lakunya sehari-hari telah menetapkan sebuah kanon yang dijaga jutaan orang hari ini dengan mimikri yang disadari. Tak seorang pun yang dianggap oleh bagian mana pun dari umat manusia sebagai Manusia Sempurna yang ditiru dengan sangat cermat. Tingkah laku Pendiri Kekristenan tidak begitu mengatur kehidupan sehari-hari para pengikut-Nya. Selain itu, tidak ada Pendiri sebuah agama yang ditinggalkan begitu saja dengan kedudukan tertinggi seperti Rasul Muslim.” (Arabia, Oxford, 1922, hal. 52).
10Washington Irving (1783-1859) Dikenal sebagai “sastrawan Amerika pertama”
“Dia sadar dan patuh dalam pola makannya, dan pengamal puasa yang ketat. Dia tidak memanjakan diri dalam keindahan pakaian, kesombongan dari pikiran picik; kesederhanaannya dalam berpakaian juga tidak terpengaruh, tetapi hasil dari ketidakpedulian yang nyata pada perbedaan dari sumber yang begitu sepele. Dalam urusan pribadinya dia adil.
Dia memperlakukan teman dan orang asing, yang kaya dan miskin, yang kuat dan yang lemah, dengan kesetaraan, dan dicintai oleh orang-orang biasa karena keramahan yang dia terima, dan mendengarkan keluhan mereka. Kemenangan militernya tidak membangkitkan kebanggaan atau kemuliaan yang sia-sia, seperti yang akan mereka lakukan seandainya hal itu dilakukan untuk tujuan yang egois.
Pada saat kekuatannya yang terbesar dia mempertahankan kesederhanaan sopan santun dan penampilan seperti pada hari-hari kesulitannya. Dia tidak senang jika, saat memasuki ruangan, penghormatan berlebihan ditunjukkan padanya.”(Life of Mahomet London, 1889, hlm. 192-3, 199).
11Annie Besant (1847-1933) Teosofis Inggris dan pemimpin nasionalis di India sekaligus Presiden Kongres Nasional India pada tahun 1917
“Tidaklah mungkin bagi siapa pun yang mempelajari kehidupan dan karakter Nabi besar Arab, yang tahu bagaimana dia mengajar dan bagaimana dia hidup, untuk merasakan apa pun selain rasa hormat kepada Nabi yang perkasa itu, salah satu utusan besar Yang Maha Kuasa. Dan meskipun dalam apa yang saya sampaikan kepada Anda, saya akan mengatakan banyak hal yang mungkin tidak asing bagi banyak orang, namun saya sendiri merasakan setiap kali membacanya kembali, cara baru untuk mengagumi, rasa hormat baru untuk guru Arab yang perkasa itu. ” (The Life And Teachings Of Muhammad,Madras, 1932, hal. 4).
12Edward Gibbon (1737-1794) Dianggap sebagai sejarawan Inggris terbesar pada masanya
Ingatannya (yaitu, Muhammad) sangat luas dan kuat, kecerdasannya mudah dan sosial, imajinasinya luhur, penilaiannya jelas, cepat dan tegas. Dia memiliki keberanian baik dalam berpikir maupun bertindak.” (History of the Decline and Fall of the Roman Empire, London, 1838, vol.5, hal.335).