Meneguhkan Gerakan Politik Kemanusiaan Ala BERANI Jakarta

Reporter: Ilham 

Editor: Wiratno

MEDIA WARTA NASIONAL – DPW BERANI Jakarta menggelar DIKBAR 2025 dengan semangat persaudaraan lintas iman dan strategi politik akar rumput. Pesannya: bergerak nyata, bukan euforia belaka.

Dari halaman Asri Hotel Cipayung yang sejuk, suasana mendadak menghangat oleh pekikan semangat para kader. Selama dua hari, 11–12 Juli 2025, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) BERANI Jakarta menggelar Pendidikan Kader Badan Partai (DIKBAR). Bukan sekadar agenda rutin, DIKBAR kali ini menjadi ajang konsolidasi ideologis dan pembuktian bahwa politik masih bisa dihidupi sebagai jalan perjuangan moral.

Ketua Umum BERANI, Pdt. Dr. Lorens Manuputty, membuka sesi dengan narasi kuat. “BERANI bukan hanya nama, tapi gerakan. Sebuah panggilan moral dan politik demi kesetaraan di tengah keberagaman,” ucapnya lantang. Ia menegaskan pentingnya menjembatani iman yang berbeda dalam satu kesadaran bersama: kemanusiaan.

Namun Lorens tak berhenti pada idealisme. Ia mengarahkan pandangan jauh ke 2029. “Kita harus berada di parlemen. Dari situlah suara keadilan dan kesetaraan bisa bersuara lebih nyaring,” tegasnya.

Nada serupa digaungkan Ketua DPW BERANI Jakarta, Rinto Langitan. Di depan para kader, ia menyemangati mereka agar hidup dalam realitas, bukan nostalgia. “Jangan hidup di masa lalu, jangan terlena masa depan. Rekrut kader hari ini, cintai proses hari ini,” ujarnya, memadukan refleksi dan ajakan kerja konkret.

Penegasan paling membumi datang dari Sekretaris DPW. Dengan kalimat pendek, ia mengunci semangat DIKBAR: “Bergerak nyata, bukan euforia. Jangkau sampai ke RT-RW.”

Materi DIKBAR juga mengajak kader berpikir kritis. Ketua LPK PKB Jakarta, Acmah Muslim, membuka ruang diskusi soal perbedaan tajam antara ‘politik wani piro’ dan ‘politik kemaslahatan’. Ia mengingatkan pentingnya nilai dalam berpolitik, serta menjadikan kepemimpinan Cak Imin sebagai referensi perjuangan berbasis nilai.

Di balik layar, Ketua Panitia Dwi Kurniawan memegang kendali logistik dan atmosfer. “Ice breaker-nya hidup, hadiahnya seru, tapi yang paling penting: materinya menggugah,” ucapnya sambil mengacungkan jempol. Dwi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari jajaran DPW PKB Jakarta.

Forum dua hari itu ditutup dengan resolusi tiga langkah strategis: membangun struktur hingga PAC di seluruh Jakarta, menggelar koordinasi Zoom bulanan, serta turun langsung menyapa PAC dan ranting.

DIKBAR 2025 bukan sekadar pelatihan. Ia menjelma momentum, tempat ide-ide tentang solidaritas lintas iman dan politik yang membela warga kecil mendapat napas panjang dan pijakan strategis. BERANI Jakarta sedang menyusun peta jalan—dari akar rumput menuju parlemen.