Reporter : Ramdhani
Editor : Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Lurah Krukut yang baru menjabat, H. Rudi Kartono Wibowo SE, memperkenalkan diri kepada warga dalam kegiatan kunjungan kerja di Musholla Baitul Muttaqin, Jalan Krukut Lio RT 012/RW 03, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (12/12/2025) malam.
Kegiatan ini dihadiri unsur perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, para ketua RT dan RW, kader PKK, Jumantik, Dasawisma, Karang Taruna, hingga Babinkamtibmas Kelurahan Krukut.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi juga memperkenalkan Sekretaris Lurah yang baru, Yulianto, serta para Kepala Seksi (Kasi) yang disebut akan rutin mendampinginya dalam setiap kunjungan wilayah. Ia turut memperkenalkan Ketua TP PKK Kelurahan Krukut yang baru, Nurazizah, yang merupakan istrinya.
Sudah Lama Mengenal Wilayah Tamansari
Rudi mengatakan bahwa meskipun baru diberi amanah sebagai Lurah Krukut, dirinya telah mengenal wilayah Krukut karena sudah lama tinggal di Keiurahan Tamansari.
“Saya orang Tamansari lama, sudah 13 tahun tinggal di sini. Saya sering main ke Krukut, jadi wilayah ini tidak asing bagi saya,” ujarnya dalam sambutan.
Peran Lurah dan Penyelesaian Masalah Berjenjang
Dalam pemaparannya, Rudi menekankan bahwa lurah merupakan pemimpin pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat.
“Mulai dari lahir sampai meninggal, urusannya dengan lurah. Jadi jabatan ini berat dan tidak bisa dianggap enteng,” kata mantan Sekretaris Kelurahan Sukabumi Selatan itu.
Ia mengingatkan pentingnya penyelesaian masalah secara berjenjang, mulai dari RT, RW, Bimas, hingga lurah. “Kalau ada masalah jangan langsung ramai. Selesaikan dulu di wilayah. Prinsip kami, masalah itu pecah di perut, jangan pecah di luar,” katanya.
Bangun Sinergi dan Dekat dengan Warga
Rudi menyatakan akan lebih sering turun langsung ke warga untuk menjaga kedekatan dan komunikasi.
“Pejabat itu jangan menunggu. Saya terbiasa datang ke rumah RW atau pos RW tanpa formalitas. Itu cara saya merangkul masyarakat,” ujarnya.
Rudi mengatakan sinergi antara pemerintah kelurahan dan warga menjadi kunci ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
“Masalah lurah adalah masalah masyarakat, begitupun sebaliknya. Jadi kita harus bahu-membahu membereskan permasalahan yang belum beres,” ujarnya.
ZIS dan PMI untuk Kepentingan Warga
Terkait Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) serta iuran PMI, Rudi menegaskan bahwa dana tersebut digunakan kembali untuk kepentingan masyarakat, seperti program bedah rumah, bantuan kebakaran, serta kebutuhan darah.
“ZIS itu dari kita untuk kita. Itu menutup kebutuhan yang tidak di-backup pemerintah,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kader PKK, Jumantik, dan Dasawisma tidak diwajibkan membayar ZIS atau PMI mengingat tugas mereka yang cukup banyak.
Krukut Dinilai Kondusif
Rudi menyebut wilayah Krukut dikenal sebagai salah satu kawasan yang kondusif di Tamansari. “Kata pak Camat, Krukut itu wilayah yang nyaman, kekompakan RT dan RW bagus, banyak tokoh senior dan kiai yang ikut menjaga ketertiban,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Rudi menyampaikan rencana mengusulkan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) apabila terdapat lahan kosong seluas sekitar 1.000 meter persegi.
“Kalau ada lahan yang siap dijual, akan kami usulkan ke provinsi supaya dapat dibangun RPTRA,” ujarnya.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan dengan pembacaan doa, disusul dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara lurah dan warga.



















