Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL | SOLO – Di sebuah sudut kota Solo, di tengah kepulan aroma kopi yang menguar hangat, sekelompok anak muda berkumpul. Bukan untuk sekadar bersantai, melainkan merajut benang sinergi dalam lanskap kewirausahaan yang kian dinamis.
Baca Juga:
Pertemuan pada Jum’at 30/06/2025 itu melibatkan jajaran pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Solo dan Ketum Himpunan Pengusaha Nusantara (HIPNUSA) yang juga merupakan Ketum DEPRINDO. Agenda utamanya sederhana: duduk bersama, berbagi cerita, dan mencari benang merah dari tantangan yang sama-sama dihadapi dalam dunia usaha. Tapi seperti banyak hal dalam hidup, yang sederhana justru kerap melahirkan dampak yang tak terduga.
Diskusi berlangsung cair. Tak ada podium, tak ada protokoler. Hanya lintas pengalaman yang ditukar secara setara. Mulai dari bagaimana menavigasi bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi, hingga seni memperluas pasar tanpa kehilangan identitas. Yang muncul dari obrolan itu bukan hanya kisah-kisah pribadi, tapi refleksi kolektif tentang makna bertahan dan bertumbuh di era serba cepat.
Di Balik Gelas Kopi, Tumbuh Semangat Bersama
Satu gagasan mencuat dari diskusi malam itu: keberhasilan dalam bisnis bukan semata perkara ide cemerlang, melainkan keberanian untuk memulai, keuletan dalam beradaptasi, dan kemauan untuk membuka diri terhadap kolaborasi.
“Sinergi bukan jargon, tapi kebutuhan,” ungkap salah satu pengurus HIPMI yang hadir.
Semangat gotong royong versi wirausaha muda ini terlihat dalam tindakan konkret: berbagi solusi saat satu anggota menghadapi kesulitan, membuka peluang bersama ketika kesempatan datang. Dalam ekosistem seperti HIPMI, kompetisi sehat berpadu dengan semangat saling dorong.
Bagi mereka, pertemuan seperti ini bukan sekadar ajang temu muka. Ia adalah ruang aktualisasi gagasan dan validasi pengalaman. Bahwa dalam jalan panjang menjadi pengusaha, tak ada yang benar-benar berjalan sendiri.
Lebih dari Sekadar Jejaring
HIPMI Solo, seperti cabang-cabang lainnya di Indonesia, tak semata menjadi organisasi. Ia menjelma menjadi komunitas belajar. Forum yang memungkinkan anggotanya saling menguatkan secara mental, strategi, maupun koneksi bisnis.
Aditya mengingatkan para wirausaha muda, “pesan dari pertemuan ini jelas: jangan berjalan sendiri. Terlibatlah dalam ekosistem, carilah mentor, dan bersiaplah tumbuh bersama komunitas. Karena pada akhirnya, di balik satu cangkir kopi bisa lahir ribuan solusi. Dan di balik silaturahmi sederhana, bisa tersulut api kolaborasi yang tak padam”, tuturnya penuh optimis.