Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Diusianya yang ke 79 tahun, tokoh pendidikan dan tokoh pembaharu Pimpinan Pondok Pesantren Al – Zaytun, Indramayu, Jawa Barat Prof. DR. Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mendapatkan ucapan “Selamat Ulang Tahun” dari berbagai kalangan diantaranya dari kalangan Agamawan, Akademisi dan Pengusaha.
Baca Juga:
Muhamad Aditya Prabowo, SH., Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nusantara (HIPNUSA) mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Ke 79 Syaykh Al – Zaytun”
Berikut kutipannya, Kepada Yth:
Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, M.P.
Pimpinan Pondok Pesantren Al – Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan penuh hormat dan rasa syukur, kami segenap keluarga besar HIMPUNAN PENGUSAHA NUSANTARA (HIPNUSA) menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke 79 kepada Yang Mulia Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, M.P.
Sehat paripurna untuk Syaykh dan Umi, teruslah berjuang untuk Indonesia Sehat, Cerdas dan Manusiawi serta Mewujudkan Indoneaia Emas 2045.
Barakallahu fi umrik, Syaykh.
Jazakumullah khairan atas dedikasi dan perjuangan yang tiada henti.
Hormat Kami,
MUHAMAD ADITYA PRABOWO, S.H.
Ketua Umum HIPNUSA
Ucapan ini disampaikan langsung oleh Aditya (sapaan akrabnya) kepada awak media yang teegabung dalam organisasi prifesi wartawan Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI) Sabtu 02/08/2025 pagi.
Kiprah Syaykh AS Rasyidi Panji Gumilang dalam dunia pendidikan membawa perubahan besar bagi Indonesia Khususnya Jawa Barat.
Indeks pembangunan manusia Provinsi Jawa Barat mengalami kemajuan sangat pesat setelah Al – Zaytun berdiri tahun 1999,
Pada tahun 2018, IPM Provinsi Jawa Barat telah mencapai 71,30. Angka ini meningkat sebesar 0,61 poin dibandingkan dengan IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 yang sebesar 70,69. Pada tahun 2018, pembangunan manusia di Jawa Barat masih berstatus “tinggi”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2017. IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 tumbuh sebesar 0,86 persen dibandingkan tahun 2017.
Pertumbuhan IPM 2024 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama pada dimensi standar hidup layak, hal ini Al – Zaytun memiliki kontribusi besar melalui program pemberdayaan masyarakat Desa sekitar Al – Zaytun.
Pondok Pesantren terbesar di Asia Tenggara ini memberikan stimulan kepada warga Desa Suka Slamet, Gantar dan Mekar Jaya berupa sawah, pupuk dan bibit yang hasilnya dibagi secara proporsional dengan Al – Zaytun sebagai pemodal dan pemilik lahan.
Penduduk Desa di Tiga Desa tersebut mempunyai penghasilan Rp: 7 – hingga Rp: 8 juta dalam satu kali panen, dan hebatnya mereka (para petani) membayar pajak.
Kontribusi Al – Zaytun dibawah asuhan Syaykh Al – Zaytun sangat dirasakan warga Desa dan sangat nyata dalam membanngun Negara melalui sektor pajak.
Bahkan Al – Zaytun secara kelembagaan membayar pajak kepada Negara Rp: 500 Jutaan dalam satu tahun.
Belum lagi kontribusi Al – Zaytun dalam bidang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat menunjukan, dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas pada 2024 meningkat sebesar 0,12 tahun (0,95 persen), dari 12,68 tahun pada 2023 menjadi 12,80 tahun.
Sementara itu, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas juga meningkat sebesar 0,04 tahun (0,45 persen), dari 8,83 tahun pada 2023 menjadi 8,87 tahun pada 2024.
Tak hanya itu, dampak perekonomian yang timbul dari program pemberdayaan warga Desa sekitar Al – Zaytun sangat berpengaruh pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,16 juta rupiah, meningkat 462 ribu rupiah (3,95 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
Pondok Pesantren Al – Zaytun berdiri ditengah hutan dan tak ada satupun yang melirik tanah tersebut, karena tanah yang kini berdiri bangunan – bangunan estetik ramah lingkungan ini dikenalu orang setempat (Desa Mekar Jaya) sebagai tanah yang “jelek” (tak bisa dimanfaatkan).
Sebagai pengusaha Aditya mengapresiasi langkah – langkah Syaykh AS Panji Gumilang dalam memajukan dunia Pendidikan di Indonesia menuju Indonesia Emas.
“Saya sempat membaca buku yang berjudul: “Remontada From Within Novum Gradum: Trilogi Revolusi Pendidikan yang ditulis oleh wartawan senior Drs. Ch. Robin Simanulang”, katanya.
“Dalam buku itu diterangkan rincian rancang bangun yang direncanakan oleh Syaykh AS Panji Gumilang tentang pembangunan lembaga pendidikan di 38 Provinsi yang setiap lembaga tersebut berada di tanah seluas 3000 hektar yang peruntukannya 500 hektar untuk belajar dan asrama, 2.500 hektar untuk praktik serta pembiayaan mandiri”, ini sungguh ide yang luar biasa dari anak bangsa yang sangat peduli terhadap bangsa dan negaranya”, tutur Aditya.
