Reporter: Ilham
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Ketua Badan Persaudaraan Antar Iman (BERANI) DKI Jakarta, Rinto Langitan, S.Th, mengecam keras insiden intoleransi terhadap pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/6). Ia menyebut tindakan pembubaran dan pengrusakan kegiatan retret sebagai bentuk kekerasan yang meninggalkan trauma, terutama pada anak-anak usia 10–14 tahun.
“Bagaimana mungkin anak-anak yang belajar nilai spiritual justru jadi korban kekerasan? Ini mencederai semangat kebhinekaan,” ujarnya.
BERANI DKI mengapresiasi langkah cepat Polri, khususnya Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan, yang telah menetapkan tujuh tersangka. Menurut Rinto, tindakan tegas ini menunjukkan negara hadir melindungi hak kebebasan beragama.
Meski begitu, ia menyoroti belum meratanya implementasi toleransi di masyarakat. “Toleransi masih sering jadi slogan, belum menyentuh praktik keseharian,” tegasnya. Ia mendesak perlunya edukasi multikultural di akar rumput serta kolaborasi antarumat