Reporter: Ramdhani
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Forum Wartawan Kejaksaan Agung (Forwaka) memberikan apresiasi terhadap kinerja Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang dinilai berhasil meraih kepercayaan publik tertinggi sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia. Hal ini dinilai tak lepas dari keberanian institusi tersebut dalam membongkar sejumlah kasus mega korupsi yang selama ini sulit disentuh.
Ketua Forwaka, Baren AS, menyampaikan bahwa keberhasilan Kejagung bukan hanya terlihat dari pengungkapan perkara besar, tetapi juga dari bagaimana publik merespons kerja nyata lembaga tersebut.
“Kami mengapresiasi kinerja Kejaksaan dalam mengungkap sejumlah kasus mega korupsi yang merugikan keuangan negara hingga ribuan triliun rupiah. Berkat keberanian inilah, Kejaksaan menjadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi di semester pertama 2025,” kata Baren dalam siaran pers, Rabu (3/9/2025).
Bongkar Mega Korupsi, Tersangka Pejabat hingga Saudagar Minyak
Menurut Baren, sejumlah lembaga survei menyebut Kejagung sebagai lembaga hukum paling dipercaya masyarakat. Capaian ini tidak lepas dari pengungkapan berbagai kasus besar oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin melalui Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Beberapa kasus yang disorot di antaranya, kasus BTS 4G Kominfo dengan kerugian negara Rp8,03 triliun, kasus pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia senilai Rp8,8 triliun dan kasus dugaan korupsi minyak mentah di Pertamina senilai Rp193,7 triliun (penyidikan 2023).
Baren menyebut keberanian Kejagung terlihat dari penetapan tersangka terhadap sejumlah nama besar, termasuk mantan menteri, pejabat aktif, hingga saudagar minyak Riza Chalid.
“Langkah ini tentu tidak mudah. Risiko terhadap jaksa penyidik sangat tinggi. Nyawa menjadi taruhan, termasuk keselamatan keluarga mereka,” ujar Baren.
Keberhasilan di Berbagai Bidang
Selain di bidang Pidana Khusus, Kejaksaan juga dinilai berhasil menjalankan pendekatan humanis melalui Restorative Justice (RJ) di bawah kepemimpinan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Asep Nana Mulyana.
“Sudah ribuan perkara dihentikan melalui RJ. Ini sangat membantu masyarakat yang awam hukum. Tidak semua kasus pidana harus masuk pengadilan. Jika bisa damai dan membina pelaku menjadi pribadi yang lebih baik, itu jauh lebih bermanfaat,” tambahnya.
Di bidang Intelijen, tim Satgas Intelijen Reformasi dan Inovasi (SIRI) juga mencetak prestasi dengan berhasil menangkap ribuan buronan sejak dibentuk hingga semester pertama 2025.
“Hal ini memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan. Masyarakat jadi lebih percaya bahwa hukum bisa ditegakkan secara adil dan konsisten,” tegas Baren.
Dukungan dari Forwaka: Kritik dan Solusi
Baren juga menegaskan bahwa Forwaka tetap akan menjalankan peran jurnalistik secara profesional sebagai pilar keempat demokrasi.
“Kami akan terus memberikan kritik yang konstruktif dan solusi terhadap kebijakan Kejaksaan. Wartawan berperan penting memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik,” ujarnya.
Di momen ulang tahun Kejaksaan ke-80 pada 2 September 2025 lalu, Forwaka berharap Kejagung terus mempertahankan integritas dan profesionalismenya.
“Kejaksaan Bergerak, Penjahat Tiarap. Bravo Kejaksaan!” tutup Baren.
Tingkat Kepercayaan Tinggi dari Publik
Berbagai lembaga survei mencatat peningkatan signifikan dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kejagung:
Indikator Politik Indonesia (Januari 2025): 79% responden mengaku sangat atau cukup percaya pada Kejaksaan Agung.
Polling Institute (Agustus 2025): Kejaksaan mendapatkan kepercayaan 74%, mengungguli MK (68%), Pengadilan (66%), KPK (64%), dan Polri (61%).
LSI (Agustus 2025): Dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kejagung memperoleh tingkat kepercayaan 77%.