poto: Kepada Dinas Kesehatan KB.Bogor
Oleh: Lambas
Media Warta Nasional | Bogor -Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor terus mengajak masyarakat bergerak bersama untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) demi menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sedang naik, hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana, Selasa (11/6).
Dimana kasus DBD di Jawa Barat memang sedang mengalami kenaikan, begitupun di Kabupaten Bogor, bahkan Nasional. Dilihat dari siklus musim pada saat ini merupakan peralihan dari musim basah ke musim kering, di sinilah kasus DBD biasanya naik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana menjelaskan, DBD ditularkan oleh nyamuk, jadi jika nyamuknya dikendalikan otomatis kasusnya bisa terkendali. Salah satu cara mengendalikannya adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Untuk itu mari kita perangi Aedes Aegepty dengan PSN paling tidak seminggu sekali dilakukan, dan harus dilakukan terus secara berkelanjutan. Kemudian PSN juga tidak bisa hanya dilakukan dari rumah ke rumah tapi harus satu wilayah secara menyeluruh secara bersama-sama, jadi upaya yang efektif adalah mengendalikan nyamuk pada saat menjadi jentik,” jelas Adang.
Adang juga menerangkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memasifkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di beberapa wilayah melalui peran aktif Puskesmas.
Mulai dari melakukan penyuluhan hingga penyemprotan menggunakan alat fogging atau pengasapan. Namun harapannya upaya menekan kasus DBD ini dilakukan bersama-sama oleh seluruh stakeholder dan masyarakat Kabupaten Bogor.
“Masyarakat juga diimbau menerapkan pola 3M di rumahnya masing-masing dengan menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur dan mendaur ulang barang bekas tidak terpakai yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti,” terang Adang.
Adang juga menambahkan, jika kita perangi DBD dengan konsisten menjalankan PSN, insya Allah kita bisa menurunkan kasusnya. Jadi harus bergerak bersama, bila sudah bergerak bersama dan konsisten, meski cuacanya masih seperti saat ini, kasus DBD akan dapat ditekan turun.
“Soal fogging, masyarakat juga harus memahami, fogging tidak bisa serta merta dilakukan, harus dilakukan sesuai ketentuan, khawatir jika terlalu sering dilakukan fogging akan timbul resistensi bagi nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan penyakit DBD,” Pungkas Adang Mulyana.