Oleh: redaksi
Media Warta Nasional | Bekasi – Rafasyah Aditya Dewata Hasbi anak yang masih berusia lima tahun (Balita) ini dirawat di RSUD Kota Bekasi. Menurut keterangan dari sang nenek, Rafasyah masuk IGD pada hari Kamis 28/03/24 dan sempat kesulitan mendapatkan kamar inap, namun setelah dikonfirmasi kepada dr. Sudirman Kabid RSUD akhirnya Rafasyah mendapatkan kamar.
“Setelah tiga hari dirawat di RSUD Kota Bekasi Rafasyah sempat sehat dan kami bawa pulang namun setelah sampai dirumah badannya kembali panas tinggi dan perutnya membesar” tutur Yayuk (nenek Rafasyah) Sabtu 30/03/24 saat dihubungi wartawan melalui whatssapnya.
Melihat kondisi seperti ini keluarga membawa kembali Rafasyah ke RSUD Kota Bekasi dan Rafa pun kembali dirawat di IGD ruang Picu 1.
Namun setelah dirawat selama 6 hari ini Yayuk (sang nenek) merasa heran dengan kondisi cucunya yang juga tak kian sembuh.
“Saya heran dengan penyakit cucu saya yang terbilang aneh bahkan hingga saat ini dokter Charles yang merawat cucu saya ini tidak pernah memberi tahu apa diagnosa penyakit yang diderita oleh cucu saya ini”, ujarnya kecewa.
Lanjut Yayuk, seharusnya kami sebagai keluarga berhak mendapatkan informasi tentang diagnosa putera kami ini hanya diberi taju anak ibu terkena virus yang sudah menjalar ke sekujur tubuh” katanya menirukan ucapan dr. Carles.
Mendapat aduan seperti ini redaks melakukan konfirmasi kepada Direktur RSUD dr. Kusnanto dan Kusnanto berjanji segera melakukan koordinasi dengan dr. Charles.
“Baik kami akan segera memerintahkan dr. Charles untuk segera melakukan pemeriksaan secara konfrehenship terhadap pasien Rafasyah” ucapnya melalui whatssap pribadinya Jum’at 05/04/24.
Benar saja tidak sampai satu jam terjadi kehebohan di RSUD terutama Dokter yang merawat Rafasyah yang dipanggil oleh Direktur RSUD Kusnanto terkait pasien Rafasyah, perawat pun berjanji segera menghubungi dr Charles terkait permintaan keluarga tentang diagnosa.
Namun sepertinya semuanya terlambat karena nyawa Rafasyah tidak tertolong lagi, Balita malang ini menghembuskan nafas terakhirnya Jum’at 05/04/24 di RSUD Kota Bekasi pukul 16:30 selain takdir Ilahi juga diduga ada unsur kelalaian dari Dokter jaga.
Hal ini dikemukakan oleh Keluarga Pasien Yayuk (sapaan akrab nenek Rafasyah),”Kami sedikit kecewa dengan penanganan Dokter Jaga disini (RSUD) yang hingga anak Kami meninggal tidak diketahui diagnosa penyakitnya, ini tidak profesional dan lamban mengambil tindakan” ucapnya dengan mimik muka yang sangat sedih.