Reporter : Yohanes
Editor : Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | DEPOK – Giat Sosialisasi jasa Kontruksi yang di gelar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok di Wisma Hijau, Cimanggis membuat kecewa para peserta yang hadir. Sejumlah pelaku usaha jasa konstruksi melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan acara yang dinilai kurang bermutu dan tidak menghargai peserta. Kamis, (6/11/25)
Seharusnya sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pengurusan Sertifikat Badan Usaha (SBU) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025, serta memperkenalkan Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK) sebagai bagian dari tata kelola digital di sektor konstruksi.
Acara ini dihadiri dari berbagai pimpinan asosiasi konstruksi, di antaranya ASPEKINDO, ASPEKNAS, GAPENSI, ASKONAS, GAPEKSINDO, GAPEKNAS, PERKOPINDO, GABPEKSI, dan GAKINDO. Dan setiap asosiasi diminta mengirimkan lima orang perwakilannya.
Suasa sosialisasi yang seharusnya dapat berjalan dengan baik berubah memanas dan rasa kecewa para kontraktor lantaran perwakilan pejabat dinas dianggap tidak profesional dan tidak menghormati peserta yang masih setia di ruang sosialisasi, sementara pejabat PUPR yang mengundang malah pergi meninggalkan ruangan dan kursi di depanpun kosong.
“Kami melihat, kegiatan ini gak ada manfaatnya. Saya melihat para pejabat dinas ini gak ada ahlaknya. Kita di undang acara sosialisasi tapi setelahnya di buka pimpinan dan pejabat lainnya pun langsung pergi meninggalkan kursi. Kami seperti anak kecil di suruh mendengarkan pembicara dari pusat. Maunya apa sih ? Dan hal seperti ini terus berulang. Kita para peserta merasa sangat kecewa dan merasa diremehkan,”ujar Bahtiar Butar-Butar dengan nada kesal.
Baktiar juga menyoroti ketidakhadiran sejumlah pejabat penting lainnya dalam kegiatan tersebut. Para kontraktor juga menilai materi yang disampaikan tidak relevan, karena regulasi yang disosialisasikan disebut belum berlaku.
Para peserta menduga kegiatan tersebut hanya formalitas dan hanya untuk menghabiskan anggaran di akhir tahun saja.
Salah seorang peserta yang hadir juga menyampaikan bahwa, “kita hadir di sini juga ingin mendapat informasi terbaru dan bukan hanya untuk mendapatkan proyek saja. Tapi kita juga punya ahlak dengan tetap serius mendengarkan kegiatan sosialisasi ini. Sosialisasi ini kan sangat penting dan bermanfaat. Janganlah kita kontraktor lokal di abaikan tanpa di kasih kesempatan untuk turut membangun Kota Depok jangan hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri,”ucapnya.
Pemkot Depok seharusnya dapat memberikan yang terbaik kepada pelaku usaha jasa konstruksi agar asosiasi lebih baik lagi dan dapat lebih memahami regulasi baru dan mengoptimalkan sistem digital seperti SIMPK demi terwujudnya pembangunan yang transparan dan profesional.
Sorotan tajam dari para kontraktor menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap pelaksanaan kegiatan teknis seperti ini masih perlu dibangun kembali agar hasil yang diharapkan untuk kemajuan kota Depok yang lebih baik dan maju.















