Reporter : Lambas
Editor : Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | BOGOR – Dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menunjukkan komitmen penuh. Hal ini ditegaskan Bupati Bogor, Rudy Susmanto usai mengikuti Rapat Konsolidasi Regional bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Senin (13/10).
Dalam rapat Konsolidasi tersebut Kepala BGN RI, Dadan Hindayana memberikan sejumlah arahan kepada para Kepala Daerah, meliputi Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dari Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta pada rapat konsolidasi tersebut.
Pada Kesempatan ini Bupati Bogor didampingi Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyampaikan bahwa Pemkab Bogor menyambut positif kegiatan konsolidasi ini, dan mengambil langkah-langkah strategis di daerah, sebagai bentuk dukungan nyata Pemkab Bogor, dan telah mempersiapkan 238 titik lokasi untuk pembangunan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Dari 238 titik lokasi tersebut, lebih dari 100 dapur sudah beroperasi, dan saat ini kami sedang dalam proses verifikasi 90 dapur lainnya. Target kami adalah 570 dapur MBG di Kabupaten Bogor,” tandas Rudy.
Bupati juga menambahkan, selain aspek operasional, Pemkab Bogor juga menaruh perhatian besar pada kualitas dan aspek lingkungan. Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup juga telah mempersiapkan proses sertifikasi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk dapur-dapur tersebut.
“Permasalahan limbah juga menjadi perhatian, kami juga sudah membahas dengan dua pihak terkait mengenai pengolahan sampah dari masing-masing dapur,” jelas Rudy.
Sebagai Bupati Bogor Rudy Susmanto punya komitmen, bahwa Pemkab Bogor siap menyukseskan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, demi meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Indonesia.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Republik Indonesia, Dadan Hindayana menjelaskan, Rapat Konsolidasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat pelaksanaan dan tata kelola MBG terutama dalam menjaga kualitas gizi dan keamanan pangan.
“Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting, agar program MBG ini berjalan maksimal,” Ujar Dadan.
Beliau juga menjelaskan, karena program MBG menyasar berbagai kalangan, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak dalam kandungan, hingga peserta didik, sebagai bentuk investasi dalam mencetak generasi sehat dan kuat menuju Indonesia Emas 2045.