Reporter : Jecko Poetnaroeboen
Editor : Wiratno
MEDIA WARTA NASIONAL | PAPUA – Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Rian Oktaria bersama sejumlah anggotanya melakukan persekusi dan penculikan terhadap 4 Waratwan Media Papuanewsonline.com, di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Jumat (3/10/2025) malam.
Baca Juga:
Selain persekusi dan penculikan, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit I Ipda Ahmad beserta sejumlah anggota Polres Mimika juga melakukan intimidasi dan pengancaman secara fisik maupun psikis kepada ke-4 Wartawan Media Papuanewsonline.com.
Penanggungjawab Media Papuanewsonline.com Ifo Rahabav membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, Kami diperlakukan seperti teroris, oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria beserta sejumlah anggota Polres Mimika,” ucap Ifo melalui telepon seluler, Selasa (7/10/2025).
Ifo mengatakan pada Jumat pagi dihubungi oleh Kanit Ipda Ahmad untuk mengantar panggilan agar pengambilan keterangan terkait dugaan pencemaran nama baik melalui media Papuanewsonline.com yang dilaporkan oleh kadistrik Jita pada Sabtu tanggal 4/10 besok harinya.
” Waktu itu saya minta ke Pak Kanit Ipda Ahmad bahwa Sabtu 4/10/25, saya ke Jayapura, sehingga kalau bisa panggilanya dimajukan Jumat siang, namun Kanit mengatakan bahwa tidak bisa karena Kasat sudah tanda tangan untuk Sabtu jam 10 pagi, kemudian saat itu saya tawari agar bisa diambil keterangan Jumat siang, namun Kanit Ipda Ahmad mengirim panggilan kedua dan langsung menyampaikan bahwa pada malam jam 19:00 Jumat (4/10/2025). Malam,” ujar Ifo.
Lanjut Ifo Mengingat jam 19:00 malam, sehingga meminta pengambilan keterangan di Polres Kota, namun Kanit Ipda Ahmad mengharapkan agar ke Polres 32.
“Karena Malam jadi waktu itu saya meminta kaka saya Edward Rahawadan (Ketua Komunitas Pemuda Kei) dan tiga orang wartawan mendampingi ke Polres 32,” Terangnya.
Lanjut Ifo Pengambilan keterangan dilakukan sekira pukul 19:32 diruangan Unit satu Reskrim Polres Mimikani.
“Pengambilan keterangan terkait laporan Polisi pencemaran nama baik yang dilaporkan Kadistrik Jita Suto Rontini dalam pemberitaan Media Papuanewsonline.com, tentang perjalanan dinas fiktif sesuai hasil audit BPK Tahun 2024,” Tegasnya.
Sementara pengambilan keterangan di depan penyidik, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria, masuk kedalam ruangan dimana di dalam ruangan pemeriksaan Saat itu Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria sempat menanyakan beberapa pertanyaan tentang pemberitaan tersebut.
“Wajah Kasat Reskrim saat itu terlihat marah, dan sempat pukul meja dan langsung keluar dari dalam ruangan,” Jelas Ifo.
Setelah sampai di depan halaman Mapolres Mimika, Saat itu Kasat Reskrim sebelum masuk didalam mobil, sambil melihat ke langit lalu mengeluarkan kalimat, ” Malam ini malam yang panjang, tidak lama saya tembak kepala boleh” setelah itu Kasat Reskrim langsung masuk kedalam mobil dan meninggalkan halaman Mapolres Timika.
” Ucapan Kasat Reskrim ” Malam Ini Malam yang panjang, tidak lama sa tembak kepala” di dengar oleh dua orang wartawan, yang sementara berada diluar, saat itu saya masih diambil keterangan di dalam ruangan penyidik,” ucap Ifo.
Ifo mengatakan dicecar 20 pertanyaan, terkait pemberitaan di Media Papuanewsonline.com tentang perjalanan dinas fiktif di Distrik Jita tahun 2024, sesuai hasil audit BPK yang dilaporkan Kadistrik Jita, dan lebih spesifik tentang berita dengan judul Diduga Kadistrik Jita merasa super karena ada Irwasada Polda Papua Kombes Pol Jeremias Rontini.
Lanjut Ifo pengambilan keterangan selesai sekitar pukul 22:00 Malam, sehingga bersama Bung Edward keluar dari ruangan penyidik ke halaman Mapolres menemui 3 wartawan diluar.
“Sampai diluar, dua orang wartawan menceritrakan apa yang mereka dengar dan lihat saat Kasat Reskrim Rian Oktaria menyampaikan kalimat tersebut,” sorot Ifo.
Lanjut Ifo merasa jangan sampai kalimat tersebut ditujukan kepada dirinya dan rekan-rekan Wartawan karena sudah larut malam, sehingga berinsiatif menghubungi Kasat Reskrim melalui via WhatsApp saat keluar dari halaman Mapolres 32, untuk balik ke Kota.
“Situasi malam itu sangat mencekam, sepanjang jalan dari Polres 32 ke Kota cukup jauh dan sepi, perasaan takut menyelimuti hati kami, walaupun kalimat ” Malam ini malam panjang, Sa tembak kepala boleh” dari Kasat Reskrim ini belum tentu ke Kami namun pasti ada perasaan takut,” Jelas Ifo.
Karena belum makan, sehingga kami ber-5 dengan dua mobil sepakat makan di Pua-pua Cave jalan Budi Utomo.
“Sementara makan, saya sudah di telepon secara berulang-ulang oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit Ipda Ahmad, namun karena belum selesai makan, kami berniat selesai makan akan telepon balik, namun karena Kasat Reskrim menelpon terus sehingga saya angkat, dan langsung diancam dengan kalimat ” Anjing kamu dimana, mari kita duel satu lawan satu ayo” kita dua sendiri saja setan” kamu dimana? Saat itu saya mencoba meredam suasana, dengan menyatakan ” Maaf Abang Kasat besok baru kita telepon, biar dijelaskan, sehingga tidak ada salah faham” namun Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria tetap tersulut emosi dan mengeluarkan kalimat kotor,” jelas Ifo.
Ifo melanjutkan saat itu dirinya dan rekan-rekan merasa baik-baik saja, mungkin Kasat banyak tugas sehingga gampang tersulut emosi, selesai makan kaka-nya Bung Edward balik ke kediamanya, sedangkan dirinya beserta 3 wartawan sepakat tidur di kantor Redaksi Media Papuanewsonline.com di Sp1, Distrik Wania.
“Saat Dalam perjalanan ke Kantor Redaksi waktu itu, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria dan Kanit Satu Reskrim Polres Mimika, Ipda Ahmad terus menelpon, sehingga saya berinsiatif mematikan hendpone, dan kami-pun tiba di kantor dan langsung mau beristirahat sambil baring-baring, berselang beberapa lama kemudian pintu pagar kantor dibuka, dan kami mendengar ada keributan diluar, sehingga kami berempat keluar dari dalam kantor dan melihat Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria didampingi Kanit Ipda Ahmad bersama sejumlah Anggota Polres Mimika,” Jelas Ifo.
“Saya keluar didampingi tiga wartawan didepan pintu untuk mempertanyakan ada masalah apa, namun sontak kami langsung dihardik oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria ” Hei Kamu semua naik” sambil hendpone kami berempat diambil oleh Anggota,” ujar Ifo.
Kata Ifo saat itu Kasat Reskrim beserta anggota menumpangi tiga Unit mobil dan dua sepeda motor.
Ifo menyampaikan dirinya dan ketiga Wartawan dibawa secara paksa oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria beserta sejumlah anggota secara terpisah ke Polres Kota sekitar jam 12 Malam.
“Sebelum kami dibawa secara paksa, Kasat Reskrim memerintahkan para anggota Polisi mengambil semua hendpon kami dan disimpan dalam satu tas,” jelas Ifo.
Lanjut Ifo saat sampai di Polres, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria memerintahkan anggotanya mengumpulkan dirinya beserta tiga wartawan berdiri di teras Polres, tepat dibelakang baliho Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Mimika.
“Kami diintimidasi, diancam oleh Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria, hingga diajak duel menggunakan tangan kosong, Sambil berkata “Saya ini orang Mabes, saya ini asli dari kesatuan, kalian mau liat saya punya psikopat muncul ya,” kutip Ifo seperti yang dialami.
Lanjut Ifo, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria Sampai ajak berantam dengan golok, ” Ada Parang di Mobil Saya, ada Pisau juga, kalau kalian tidak mau duel, ya kita baku potong atau baku tikam saja.
“Disaat yang sama, Anggota Polisi lain juga menarik dua wartawan sampai ke tengah lapangan untuk ajak duel satu lawan satu,” ucap Ifo.
Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria selain mengintimidasi dan mengancam juga mengeluarkan kalimat Anjing secara berulang-ulang.
“Kalian mau liat saya punya Psikopat ya Anjing-anjing,” ujar Ifo mengutip ulang ucapan kalimat Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria saat itu.
Tepat pukul 3:30 pagi, Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria terus naik pitam dengan mengeluarkan kalimat kotor sambil berkata ” Kalau Psikopat saya muncul, maka saya tinggal telepon Jenderal bahwa saya undur diri, saya nekat PTD, sambil memegang kepala kami dan menanduk masing-masing sebanyak satu-satu kali.
Setelah puas, Kasat Reskrim AKP menyerahkan kami kepada Kanit Reskrim Ipda Ahmad dan Anggota lain namun kami tetap diancam dan diintimidasi hingga pukul 4:37 pagi, di halaman Polres Mimika.
“Hingga Pukul 5:00 pagi berlanjut sampai jam 5:47 baru kami dibiarkan untuk pulang,” tegas Ifo.
Ifo mengatakan Kasat Reskrim AKP Rian Oktaria sudah menyampaikan permohonan maaf melalui pesan WhatsApp, namun peristiwa tersebut merupakan diluar nurul kemanusiaan, sehingga sudah melaporkan langsung kepada Kapolda Papua Tengah.
“Apa yang kami alami memang sesuatu yang mengerikan, semoga ada efek jerah dan tidak lagi terjadi bagi wartawan dan rekan-rekan Media lain ke depan,” Pungkasnya.