Reporter: Darsani
Editor: Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Dalam dunia ketenagakerjaan yang terus berkembang, ketidaktahuan dan lemahnya pemahaman hukum adalah musuh terbesar bagi pergerakan serikat pekerja. Menyikapi hal ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (DPP K-SARBUMUSI) meluncurkan Union Development Program (UDP) – Advocate & Paralegal Preparation, sebuah program pelatihan eksklusif untuk mencetak kader advokat dan paralegal yang kompeten.
Dr. Muhtar Said, S.H., M.H., Direktur LBH DPP K-SARBUMUSI, dalam sambutan pembukaannya menegaskan, “Program ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ini adalah investasi pengetahuan untuk memperkuat posisi tawar, penajaman gergaji (sharpening of the saw) untuk mempertahankan analisis strategi, dan yang paling penting, adalah benteng pertahanan untuk melindungi hak-hak dasar pekerja yang sering kali tergerus.
Pelatihan Tahap pertama berlangsung pada Sabtu, 20/09/2025 dan akan dilaksankan sampai dengan tahap ke 4 di Gedung Sekretariat Sarbumusi, Jakarta Pusat ini dihadiri oleh 22 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pengurus serikat pekerja, lembaga bantuan hukum, hingga mahasiswa dan masyarakat umum.
Materi Praktis Langsung dari Pakarnya!
Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pembekalan praktis dari para narasumber yang merupakan ahli di bidangnya.
H. Masykur Isnan, S.H., M.H., Wakil Direktur LBH DPP K-Sarbumusi yang juga mantan Head of Employee Relation di PT Bank Maybank Indonesia, membawakan materi mendalam seputar: Hubungan Industrial (Industrial Relation): Perkembangan regulasi terkini dan strategi menghadapi tantangan zaman sekarang.
Status Hubungan Kerja (PKWT/PKWTT): Mengupas tuntas perbedaan, syarat, dan hak-hak yang melekat pada kedua status kerja ini yang sering disalahgunakan.
Forum LKS Bipartit: Strategi menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi untuk mencegah perselisihan.
Metode Belajar Interaktif: Simulasi dan Diskusi!
Yang membuat pelatihan ini berbeda adalah metode belajarnya yang aplikatif. Peserta langsung diajak untuk melakukan simulasi menerima kasus dari buruh dan diskusi kelompok untuk membahas langkah-langkah strategis yang harus diambil sebuah serikat ketika menerima aduan.
“Melalui simulasi, kita bisa melihat langsung titik-titik kritis dalam sebuah negosiasi dan menyusun strategi terbaik untuk mencapai hasil yang adil,” tambah Muhtar Said.
Daftar Sekarang dan Dapatkan Manfaat Ini!
Bagi Anda yang tertarik untuk memperkuat kapasitas diri dalam membela hak-hak pekerja, program ini terbuka untuk kader buruh, paralegal, calon advokat, dan advokat.
Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta akan mendapatkan: Pemahaman hukum ketenagakerjaan yang praktis dan aplikatif.
Konsultasi gratis permasalahan ketenagakerjaan. E-Book Hubungan Industrial sebagai materi pendalaman. E-Sertifikat yang berguna untuk pengembangan karir.