Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL | BOGOR – Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI) terus menunjukkan geliatnya sebagai organisasi profesi yang dinamis. Dalam upaya memperkuat struktur internal sekaligus memperluas jaringan kolaborasi eksternal, FPWI menggelar pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Hotel Dirga, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/7).
Baca Juga:
Organisasi yang didirikan sejak 2012 oleh wartawan senior Drs. CH. Robin Simanulang ini, pada penghujung 2024, resmi diserahkan kepada trio tokoh muda: Rukmana, S.Pd.I., CPLA; Wiratno; dan DR. HC. Sastra Suganda, untuk dikembangkan secara lebih profesional dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Dalam Surat Keputusan yang dibacakan langsung oleh Ketua Pembina FPWI, DR. HC. H. Qodiran, diumumkan jajaran pengurus baru yang terdiri dari tokoh-tokoh muda dan berpengalaman di bidangnya.
Di pucuk pimpinan, Rukmana ditetapkan sebagai Ketua Umum, didampingi DR. HC. Sastra Suganda sebagai Wakil Ketua Umum. Posisi Sekretaris Jenderal dipercayakan kepada Ilyas, S.Pd.I., dan bendahara umum diamanahkan kepada Wiratno. Sejumlah nama lain yang masuk dalam kepengurusan antara lain Moh. Aditya Prabowo, S.H., Abdul Haris, Mangatur, Diantoro KL, Ridho Iradata, Ilham, Toha Yahya, Riswanto, S.H., M.H., Nuriman serta Suparman, Wahidin, dan Rahmah Fadilah.
Dalam sambutan perdananya, Rukmana mengajak seluruh jajaran DPP untuk bekerja dengan semangat kolaboratif dan profesional. “DPP Forum PWI harus mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk menghasilkan kinerja yang profesional. Ini adalah rumus yang saya pelajari dari Ketum DEPRINDO, dan saya sepakat dengan itu,” ujarnya di hadapan peserta pelantikan.
Ia juga mengingatkan pesan penting dari pendiri FPWI, Drs. CH. Robin Simanulang. “Wartawan harus bisa hidup dari profesinya. Pesan ini selalu terpatri dalam ingatan saya dan menjadi pijakan dalam memimpin organisasi ini,” tegas Rukmana.
Tak lupa, Rukmana turut menyinggung posisi organisasi profesi wartawan di hadapan Dewan Pers. Ia menekankan pentingnya perlakuan setara. “Dewan Pers tidak boleh membeda-bedakan organisasi profesi wartawan. Semua harus menjadi mitra dalam semangat reformasi, sebagaimana diperjuangkan mahasiswa dan rakyat untuk menjamin kebebasan berpendapat,” katanya lantang.
Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara FPWI dan DPP DEPRINDO (Developer Properti Indonesia). Kolaborasi ini bertujuan memperkuat sinergi antara kalangan pers dan pengusaha properti dalam upaya menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan produktif.
Ketua Umum DEPRINDO, Moh. Aditya Prabowo, S.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya media sebagai corong edukasi publik. “Kami memerlukan media untuk menyampaikan gagasan kepada pemerintah, dan memberi wawasan kepada masyarakat—terutama tentang pentingnya memiliki rumah sejak usia muda serta menghindari pola hidup menyewa,” ujarnya.
Aditya menyebutkan, pemerintah menargetkan pembangunan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Tahun lalu baru terealisasi 250.000 unit. Tahun ini ditargetkan 350.000 unit. Ini bukan pekerjaan mudah, maka sinergi semua pihak sangat penting.”
Menutup rangkaian acara, Pembina FPWI, H. Qodiran, memberikan pesan kebangsaan yang menggugah. Ia mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” sebagai simbol semangat persatuan.
“DEPRINDO dan FPWI berkolaborasi, bersinergi untuk bangsa Indonesia yang lebih maju”, ujar Qodiran.
Lebih jauh H. Qodiran mengingatkan, Membangun organisasi harus diawali dengan keprihatinan. Mari kita bergandeng tangan, bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Menuju kesejahteraan bersama,” pungkasnya.