Redaksi
” Ngeri !!! Bekasi hasilkan 2000 ton sampah setiap hari dan hanya 800 ton yang dapat ditampung di TPA”
MEDIA WARTA NASIONAL | BEKASI – Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat gelar pembinaan kepada para pegiat bank sampah di seluruh RW Tambun Utara, Bekasi Jum’at 18/07/2025.
Baca Juga:
Acara yang dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Tambun Utara, Kapolsek Tambun Kompol Wuryanti, Pendiri Bank Sampah Bekasi Suhapli, Ketua Posyandu Tambun Utara Malia Juhrah, Ketua Forum Bank Sampah Tambun Utara Antoni, dan kader – kader PKK di tingkat Desa serta Kelurahan berjalan dengan lancar.
Sekretaris Camat Tambun Utara menyambut baik kegiatan pembinaan bank sampah Tambun Utara, Ia akan segera melakukan konsolidasi dengan bank sampah yang ada, saya akan belajar cara mengelola sampah yang baik dan benar, sehingga sampah ini bukan menjadi masalah tetapi memiliki nilai ekonomi, aku Sekcam Tambun Utara dalam sambutannya.
Kapolsek Tambun Kompol Wuryanti dalam sambutannya menerangkan peran polisi dalam hal pengelolaan sampah, mungkin Bapak Ibu heran, mengapa polisi ngurusi sampah, kami punya tupoksi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat berdasarkan Undang – Undang (uu) no 18 th 2008 tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia, UU ini mengatur berbagai aspek pengelolaan sampah, termasuk prinsip, tujuan, dan kewenangan dalam pengelolaan sampah.

Jika kita flashback tragedi TPA Leuwi Gajah, TPA Bantar Gebàng dan Solo yang menimbulkan ratusan orang tewas karena TPA terbakar dan meledak kita harus memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah ini, oleh karena itu kami melakukan tindakan prefentive dengan turun ke masyarakat untuk melakukan pendampingan terhadap para pengelola Bank Sampah, katanya.
“Polisi wajib hadir bersama masyarakat untuk megelola bank sampah di tingkat Rukun Warga”, tegas Kompol Wuryanti
Malia Juhrah, Ketua Posyandu Tambun Utara mengapresiasi terbentuknya forum Bank Sampah di Tambun Utara, “saya baru tahu kalau ada Forum Bank Sampah di Tambun Utara”, terangnya.
Lanjut Malia, terimakasih kepada para pegiat Bank Sampah di Tambun Utara, saya minta kepada seluruh Kepala Desa di Tambun Utara untuk segera menerbitkan SK kepada seluruh Bank Sampah tingkat RW dan seluruh kader PKK yang bergerak di Posyandu harus menjadi pemgurus Bank Sampah “, imbaunya.
Kepada wartawan Malia mengatakan, Posyandu dan Bank Sampah harus bersinergi, apalagi sekarang sudah mulai musim hujan, kader PKK harus siaga terutama mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD), edukasi warganya untuk menjaga kebersihan dengan melaksanakan 3 M, Prinsip 3M untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan Kembali (3M). Selain itu, terdapat juga langkah tambahan yang disebut 3M Plus, yang mencakup tindakan lain seperti menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, tegasnya.
Sungguh ironis, keberadaan Bank Sampah di Tambun Utara ternyata tidak diketahui oleh ketua Posyandu tingkat kecamatan. “Padahal keberadaan Bank Sampah unit sudah tahunan, contoh saja Bank Sampah Firdaus RW 12, Satria Mekar, keberadaannya sudah 5 tahun”, ungkap Dumaroh pengurus Bank Sampah Firdaus kepada wartawan.
Ketua Posyandu Camat Tambun Utara menyampaikan juara Posyandu tingkat Kecamatan, juara harapan dua Desa Srimukti, Juara harapan satu Desa Sriamur, Juara harapan tiga Desa Satria Jaya, Desa Satria Mekar juara satu, juara dua Desa Jejalen Jaya.
Sebagai peraih juara Posyandu dengan kategori administrasi terbaik nomor satu, Hj, Tuti mengatakan, “ini semua berkat kerja tim dari kader PKK Desa Satria Mekar, kita hebat, kita bisa karena kita bekerja secara tim, mari kita jaga kekompakan kita, saling menutupi kekurangan diantara kita dan beefikir positif diantara kita”, ujar Tuti kepada wartawan usai mengikuti pembinaan Bank Sampah di Aula Kecamatan Tambun Utara, Bekasi, Jum’at 18/07/2025.
Pemateri dari Forum Bank Sampah Bekasi, Suhapli memaparkan tentang pentingnya mengelola sampah lingkungan baik sampah organik (sisa makanan) maupun non organik (barang tak terpakai) untuk itulah keberadaan Bank Sampah sangatlah penting, jangan sampai tragedi di TPA Solo, Leuwi Gajah dan Bantar Gebang terjadi kembali.
Di Bekasi ini setiap harinya menghasilkan sampah 2000 ton sampah, sementara pemerintah hanya dapat menampung 800 ton sampah saja, ada 1200 ton sampah yang tidak dapat ditampung oleh pemerintah, ini bom waktu untuk masyarakat Bekasi.
Kami di Bank Sampah Bekasi mempunyai 402 Bank Sampah yang tersebar di 17 Kecamatan, tentu masih banyak Bank Sampah yang belum mendaftarkan keberadaannya kepada forum Bank Sampah Bekasi yang sudah resmi di SK kan oleh Bupati Neneng saat itu.
“Saya sangat mengapresiasi kepada Ibu Euis yang telah menginisiasi lahirnya forum Bank Sampah di Tambun Utara, saat ini ada 72 Bank Sampah unit di Tambun Utara bagi para pegiat Bank Sampah silakan bergabung, maju terus Forum Bank Sampah Tambun Utara, lengkapi legalitas agar dapat mengajukan CSR kepada perusahaan”, tutur Suhapli saat diwawancarai oleh media.
Kiprah Euis memang tak diragukan dalam hal pengelolaan sampah, Ia bergerak memberikan edukasi kepada kader – kader PKK di Desa – Desa yang ada di Kecamatan Tambun Utara tanpa pamrih.
Ketua Forum Bank Sampah Antoni berharap pemerintah mau memperhatikan para pegiat Bank Sampah.
“Selama ini kami bergerak sendiri dengan modal sendiri, penerintah masih menutup mata dengan keberadaan Bank Sampah, padahal peran Bank Sampah sangat penting karena dapat mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sementara atau ahir TPS atau TPA”, pungkas Antoni