Reporter: Ilham
Editor: Wiratno
MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA Kemacetan parah yang melumpuhkan sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Utara sejak Rabu (16/4/2024) mendapat sorotan tajam dari Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Jakarta Utara. Sekretaris PC GP Ansor, Fatwa Banu Alkaf, mendesak pemerintah untuk segera mencopot jajaran direksi PT Pelindo yang dinilai lalai dalam menangani lonjakan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga:
“Kemacetan di ruas jalan di Jakarta Utara ini adalah bukti kelalaian dari Pelindo yang tidak mampu mengatasi lonjakan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok,” tegas Banu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2024).
Menurut Banu, kemacetan ini bukan hanya persoalan teknis semata, melainkan mencerminkan permasalahan mendasar dalam sistem manajemen dan logistik di tubuh PT Pelindo.
“Masyarakat Jakarta Utara menjadi terdampak dan dirugikan. Pelindo harus memperbaiki sistem dan manajemen logistik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kemacetan seperti ini bukan kali pertama terjadi, dan sangat mengganggu aktivitas warga, para pekerja, hingga distribusi logistik yang berdampak langsung pada perputaran roda ekonomi.
“Kemacetan ini terjadi berjam-jam, bahkan meluas sampai ke jalan-jalan kecil di pemukiman warga. Ini jelas menghambat aktivitas dan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Banu menyesalkan belum adanya tindakan konkret dari Pelindo dalam mengatasi masalah ini. Ia menuntut perbaikan menyeluruh dengan manajemen transportasi yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Pantauan di lapangan hingga Jumat sore pukul 16.30 WIB menunjukkan bahwa kemacetan masih terjadi di sejumlah titik sekitar pelabuhan.
Lebih lanjut, Banu juga mendorong aparat penegak hukum untuk turun tangan mengusut kemungkinan adanya pelanggaran hukum dalam permasalahan ini.
“Kami mendorong pemerintah untuk mencari solusi konkret. Penegak hukum juga harus mengusut tuntas karena ini berpotensi adanya pelanggaran hukum,” ujarnya.
Sementara itu, PT Pelindo melalui Executive General Manager Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terdampak kemacetan. Ia menjelaskan bahwa kemacetan terjadi akibat peningkatan aktivitas bongkar muat yang bertepatan dengan pembatasan lalu lintas barang.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, mitra, dan stakeholder yang terdampak akibat kemacetan yang terjadi,” kata Adi.
Adi menambahkan, Pelindo terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu mengurai kemacetan.