Warta HiburanWarta Utama

KH. Agus Muslim: “NU Tidak Maju Karena Saling Sikut Di Kalangan Internal NU”

Oleh: Rahmat

Media Warta Nasional |Jakarta-
Lailatul ijtima atau pelatihan dan pembinaan kader Ranting Nahdlatul ulama (NU) diwilayah Cilincing berlangsung dengan khidmat di Masjid Az – zuhud Cilincing Selasa 16/07/2024.

Sekjen Ranting NU wilayah Cilincing Adityoyanwar mengatakan “Lailatul ijtima kali ini adalah moment yang sangat khusus sekali bagi saya karena dihadiri langsung oleh ketua Tanfidziah PCNU KH. Agus Muslim dan Ketua Syuriyah PCNU KH. Nashihin Zain”, tuturnya.

“Kedua tokoh NU ini hadir sebagai narasumber mentor dalam pelatihan dan pembinaan kader NU, tentu ini moment yang sangat spesial sekali bagi kami”, sambungnya.

Pelatihan kader NU ini dimulakan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu NU Hubbul Wathon minal iman.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Riwayat Al Barzanji lalu sambutan sambutan oleh perwakilan dari Ranting Seperti Ketua Tanfidziah Addin Su’ud juga MWC NU wilayah kecamatan Cilincing oleh Fathurrohim Sona.

Sementara itu pelatihan diisi oleh KH Agus Muslim. Dalam taushiyahnya KH Agus Muslim mengatakan Bahwa; “60 persen orang muslim di Indonesia mengatakan saya orang NU tapi dari 60 persen orang muslim yang mengatakan saya NU tersebut cuma 38 persen yang mengerti tentang Aswaja NU sisa nya 62 persen banyak yang belum tahu”, ungkapnya Rabu 17/07/2024.

Agus Muslim melanjutkan, “ironis nya dari nominasi terbanyak umat muslim di Indonesia, orang NU belum cukup yakin sama kekuatannya hal itu dipicu oleh dua faktor problem yakni faktor internal dan eksternal”,terangnya.

“Faktor internal adalah terjadi saling sikut antara sesama kader NU hal ini di sebabkan karena sebagian kader NU takut tidak kebagian job dan jabatan. Sedangkan faktor eksternal yaitu banyak orang – orang di luar NU yang tidak memahami kedudukan NU yang Dekat dengan pemerintahan, imbuhnya.

Padahal dekatnya NU terhadap pemerintahan yang sah terpilih adalah salah satu dukungan NU terhadap semua aktifitas beragama dan bernegara yaitu Hubbul Wathon minal iman cinta Tanah air yang merupakan sebagian dari iman.

Pemateri kedua diisi oleh KH. Nashihin Zain Rois Syuriah PCNU Jakarta Utara.

Dalam taushiyahnya Nashisin menyampaikan salah satu ciri seorang muslim adalah berfaham Aswaja Annahdiyyah (Aswaja Nahdhotul ulama) adalah bermadzhab madzaahibul arba’ah (empat madzhab).

“Maksudnya berpedoman salah satu saja bukan berarti tidak boleh bermadzhab yang lainnya, boleh ikut sama madzhab yang lainnya juga”, katanya.

Ia menambahkan, dasar hukum syar’i Aswaja NU adalah berpedoman Al Qur’an, Hadist, ijma’ dan qiyas. Acara diakhiri dengan do’a oleh Kiyai Yahya dan Kiyai TB. Zainal Arifin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *