Reporter : Jecko Poetnaroeboen
Editor : Wiratno
Baca Juga:
MEDIA WARTA NASIONAL | MALUKU TENGGARA – Menjelang hari Raya Natal 25 Desember 2025 dan Tahun Baru 1 Januari 2025, warga di Kota Langgur Kabupaten Maluku Tebggara (Malra), mulai kesulitan mendapatkan minyak tanah,untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak,dan menjelang hari raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Salah seorang warga kompleks pokarina ohoi Langgur kec Kei Kecil, ibu Rita (32) kepada Media Warta Nasional Selasa pagi (16/12/25) saat mencari minyak tanah di kompleks perumahan pemda, mengungkapkan, sudah beberapa minggu ini sulit sekali mencari minyak tanah. Kalau ada, harganya jauh lebih mahal dari yang seharusnya.
Menurutnya, harga minyak tanah kini melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah Rp 4000/liter.
“HET untuk minyak tanah seharusnya berada pada kisaran yang terjangkau bagi masyarakat, namun kenyataannya, harga di lapangan seringkali mencapai dua hingga tiga kali lipat.” ucapnya,
Sedangkan wargan Ohoi Ohoijang ibu Ida (40) yang di temui Media Warta Nasional selasa siang (16/12) di pasar Langgur, sedang mencari minyak tanah juga, mengatakan, bahwa dirinya bersama suaminya sudah mencari minyak tanah dari hari minggu (14/12) kemarin dari ohoi Faan sampai ohoi Watdek tapi semua pangkalan minyak tanah habis,
Kata ibu Ida, walaupun ada Minyak tanah tapi harga mahal,ia tetap membeli, karena dirinya menggunakan untuk memasak dan membuat kue kering jelang hari raya Natal dan Tahun baru nanti.
“Beberapa hari lalu saya dapat beli mitan di perumnas dapat 1 gen saja isi 5 liter harga Rp 40.000,trus dapat lagi di kompleks wearsten 1 gen Rp 35.000 tapi mau buat bagaimana mahal tetap beli saja, “ungkap ibu Ida.”
Sementata itu, salah satu Warga kompleks perumahan guru kelurahan Ohoijang Watdek bapak John R yang di temui MWN selasa siang (15/12) di depan Stadion sedang berjalan kaki membahwa jergen mencari minyak tanah mengatakan dirinya sudah 3 hari mencari minyak tanah di sejumlah pangkalan minyak tanah tidak menemukan minyak tanah juga, termasuk sejumlah tempat penjualan mitan oleh pengecer atau papelele mitan, namun hasilnya kosong.
Kata Bapak John, karena tidak ada mimyak tanah akhirnya pihaknya mencari kayu bakar di hutan sekitar ohoi kolser untuk di gunakan memasak.
Bapak John mengungkapkan, dirinya juga kecewa dengan sejumlah pangkalan minyak tanah dan pengeccer (red-papalele) di kab Maluku Tenggara yang menjual minyak tanah, tidak di jual perliter,Rp 4000, namum di jual dengan harga 1 jergen,5 liter , Rp Rp 20.000 hingga Rp 40.000,-
“Saya sangat kecewa juga karena selama ini kelangkahan dan mahalnya minyak tanah ini,bukan baru terjadi saat memasuki Natal danbtahun baru ini, selama 2025 ini, sudah terjadi, tapi tidak pernah ada penertiban, kasihan juga kalau warga yang tidak ada uang untuk beli lima liter atau satu gen,hamya mampu beli 2 atau 3 liter saja,mau beli bagaimana tidak ada yang jual,” kesal bapak John. ”
Untuk itu, warga Maluku Tenggara, ibu Rita, ibu Ida dan bapak John ,ketika melihat situasi kelangkaan dan harga minyak tanah yang mahal, di Kota Langgur Maluku Tenggara, ketiga warga ini berharap ada langkah konkrit dari pemerintah, DPRD dan Polres Maluku Tenggara, untuk mengatasi masalah tersebut dan menerapkan sanksi bagi pihak-pihak yang menjual minyak tanah dengan harga yang tidak wajar.

















