Oleh : Redaksi
MEDIA WARTA NASIONAL | BEKASI – Polemik penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tambun Utara semakin menuai sorotan. Setelah mencuat dugaan bahwa dapur MBG lebih memprioritaskan pesanan untuk siswa SMP dan SMA, kini muncul fakta lapangan yang memperkuat kekecewaan masyarakat.
Baca Juga:
Korwil MBG Tambun Utara, Adri Miko, sebelumnya disebut berbicara lantang bahwa dapur MBG akan melayani sekolah-sekolah terdekat terlebih dahulu demi efisiensi distribusi. Namun pernyataan tersebut dinilai bertolak belakang dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
SD Terdekat Justru Tidak Terlayani
Berdasarkan laporan dari para orang tua dan tokoh masyarakat, SD yang berada paling dekat dengan dapur MBG justru dilewati dan tidak mendapatkan jatah makan bergizi. Sementara itu, dapur disebut aktif melayani distribusi ke sekolah-sekolah jenjang SMP dan SMA yang jaraknya relatif lebih jauh.
Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi publik : Mengapa sekolah dasar terdekat tidak menjadi prioritas, padahal Korwil menegaskan sebaliknya?
Apakah ada ketidaksesuaian kebijakan di tingkat kecamatan terkait penyaluran MBG?
Siapa yang mengatur alur distribusi sehingga terjadi ketimpangan seperti ini?
Publik Minta Jawaban
Masyarakat menilai, bila benar prinsip pelayanan “sekolah terdekat” diterapkan, maka seharusnya SD menjadi penerima paling awal. Namun fakta di lapangan menunjukkan ketimpangan yang sulit dipahami.
Kekecewaan warga semakin besar karena siswa SD hingga kini banyak yang belum pernah mendapatkan MBG sama sekali, sementara siswa SMP dan SMA disebut sudah menerima secara rutin.
Belum Ada Tindak Lanjut Resmi
Hingga kini, Korwil MBG Adri Miko belum memberikan klarifikasi terbuka terkait perbedaan antara pernyataannya dan kondisi real di lapangan. Masyarakat berharap adanya transparansi dari pihak kecamatan dan dinas terkait agar program pemerintah tidak dimanfaatkan secara sepihak atau melenceng dari tujuan awalnya.
















