Kurikulum Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Rusia China Cara Strategis Membangun Kesadaran

Rukmana MWN

Oleh: Novita Sari Yahya

 

MEDIA WARTA NASIONAL | JAKARTA – Pendidikan kependudukan dan lingkungan merupakan elemen penting dalam membentuk warga yang sadar akan hubungan manusia-lingkungan serta memiliki peran aktif dalam pembangunan berkelanjutan.

Tantangan global, seperti perubahan iklim, degradasi sumber daya alam, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk, menuntut integrasi pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum formal. Rusia dan China, sebagai dua negara dengan jumlah penduduk besar dan konteks sosial-ekonomi berbeda, telah mengembangkan kebijakan dan kurikulum pendidikan yang mendukung Education for Sustainable Development (ESD).

Artikel ini membahas pendekatan yang diterapkan di kedua negara, integrasi materi, metode pedagogis, serta contoh implementasi yang relevan berdasarkan sumber yang telah diverifikasi.

Pendidikan Lingkungan di Rusia
Kerangka Kebijakan dan Kurikulum
Rusia menekankan pendidikan lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan sejak era pasca-Soviet.

Standar pendidikan nasional mengintegrasikan topik lingkungan dalam berbagai mata pelajaran, seperti biologi, geografi, ilmu sosial, dan ekonomi, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran ekologis, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan memecahkan masalah terkait isu lingkungan (Shutaleva, Nikonova, Savchenko, & Martyushev, 2020).

Integrasi pendidikan lingkungan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga melibatkan praktik lapangan, penelitian kecil, dan proyek komunitas yang membekali siswa dengan pengalaman nyata dalam memahami dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem lokal dan regional.

Implementasi Praktik di Sekolah dan Universitas

Beberapa sekolah menengah di Rusia mengintegrasikan proyek-proyek ilmiah berbasis lapangan yang mempelajari kualitas udara, pengelolaan sampah, dan konservasi air. Di tingkat universitas, mahasiswa terlibat dalam proyek penelitian yang menekankan ilmu lingkungan terapan, termasuk pemantauan kualitas air, studi ekologi perkotaan, dan pengembangan strategi pengelolaan sumber daya lokal.

Pendekatan ini menekankan hubungan antara teori dan praktik serta membangun kapasitas mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan (Shutaleva et al., 2020).

Pendidikan Lingkungan dan ESD di China
Kebijakan dan Sejarah Pendidikan Lingkungan.

China telah mengadopsi Education for Sustainable Development (ESD) sejak awal 2000-an, dengan dukungan kebijakan pemerintah dan panduan dari Kementerian Pendidikan China. ESD diterapkan sebagai kerangka nasional yang mengintegrasikan pengetahuan ilmiah, nilai-nilai moral, dan keterampilan praktis untuk pembangunan berkelanjutan (Choi, Jiang, Ru, Li, & Cao, 2009). Program ESD bertujuan membekali siswa dengan kemampuan memahami hubungan antara manusia, sumber daya, dan lingkungan, serta mendorong perilaku bertanggung jawab terhadap alam dan komunitas.

Implementasi di Sekolah
Salah satu model implementasi yang dikenal luas adalah Green School Program. Program ini memperkenalkan pengelolaan lingkungan di sekolah, efisiensi energi, pengurangan sampah, dan pendidikan tentang perubahan iklim. Sekolah yang tergabung dalam program ini mengintegrasikan kegiatan lapangan, proyek praktis, dan partisipasi siswa untuk menanamkan prinsip keberlanjutan (Ministry of the Environment, Japan, 2012). Selain itu, studi terbaru menunjukkan bahwa guru di China memegang peran kunci dalam implementasi ESD, dengan fokus pada pembelajaran berbasis proyek, integrasi nilai moral, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa (Zhou, 2024).

Contoh Proyek Praktik ESD merupakan
Contoh implementasi termasuk kegiatan pengelolaan kebun sekolah, kampanye pengurangan sampah, serta proyek konservasi energi di sekolah menengah. Siswa dilibatkan dalam eksperimen dan observasi lingkungan yang menghubungkan teori di kelas dengan pengalaman lapangan. Proyek-proyek ini sejalan dengan tujuan ESD global UNESCO dan menunjukkan integrasi antara pendidikan formal dan kegiatan praktis (UNESCO, 2020).

Perbandingan Pendekatan Rusia dan China
Kedua negara menekankan pentingnya pendidikan lingkungan, tetapi memiliki fokus dan pendekatan berbeda:
Rusia: Menekankan integrasi teori dan praktik di berbagai mata pelajaran serta pembangunan kesadaran ekologis sebagai bagian dari standar pendidikan nasional. Kegiatan praktis dan penelitian lapangan menjadi bagian integral dari kurikulum (Shutaleva et al., 2020).

China: Menekankan ESD berbasis kebijakan nasional, dengan program Green Schools dan kurikulum berbasis proyek aktivitas siswa. Fokus pada nilai moral, tanggung jawab sosial, dan partisipasi aktif siswa menonjol di sekolah menengah (Choi et al., 2009).

Meskipun pendekatan berbeda, keduanya menekankan pengalaman praktis, kesadaran sosial, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis serta kemampuan memecahkan masalah untuk menghadapi isu lingkungan.

Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Kesadaran Lingkungan
Di tingkat pendidikan tinggi, Rusia dan China mengembangkan program penelitian, studi kasus, dan proyek komunitas untuk menanamkan prinsip keberlanjutan.

Mahasiswa terlibat dalam monitoring ekosistem, perencanaan kota berkelanjutan, dan proyek konservasi yang mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti. Pendidikan tinggi juga menekankan pengembangan kemampuan inovasi dan kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam konteks profesional dan sosial (Shutaleva et al., 2020; Zhou, 2024).

Tantangan dan Peluang
Tantangan:
– Standarisasi kurikulum dan kualitas implementasi di seluruh wilayah.
– Keterbatasan sumber daya di daerah pedesaan.
– Kebutuhan pelatihan guru untuk mendukung pengajaran berbasis ESD dan proyek lapangan (Zhou, 2024).
Peluang:
– Pengembangan proyek berbasis komunitas dan kolaboratif.
– Integrasi kebijakan pemerintah dengan praktik sekolah dan universitas.
– Adopsi prinsip ESD global UNESCO sebagai kerangka pengembangan pendidikan berkelanjutan (UNESCO, 2020).

Kesimpulan:
Kurikulum pendidikan kependudukan dan lingkungan di Rusia dan China menunjukkan bahwa pendidikan formal dapat menjadi alat strategis dalam membentuk warga yang sadar akan hubungan manusia-lingkungan dan memiliki kemampuan bertindak berkelanjutan.

Rusia menekankan integrasi teori-praktik dan pendekatan ilmiah, sedangkan China menekankan ESD berbasis proyek, nilai moral, dan partisipasi aktif siswa. Kedua pendekatan menekankan pengalaman praktis, keterlibatan komunitas, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Dukungan kebijakan, pelatihan guru, dan kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci keberhasilan implementasi ESD yang efektif di kedua negara.

Daftar Pustaka

Choi, M. Y., Jiang, D., Ru, G., Li, F., & Cao, X. (2009). Education for sustainable development practice in China. Institute for Global Environmental Strategies. https://www.iges.or.jp/en/publication_documents/pub/policyreport/en/1453/education_for_sustainable_development_practice_in_china.pdf

Ministry of the Environment, Japan. (2012). China environmental education for sustainable development and introduction of typical cases [PDF document]. https://www.env.go.jp/earth/coop/temm/project/pdf/China%20Environmental%20Education%20for%20Sustainable%20Development%20and%20Introduction%20of%20Typical%20Cases.pdf

Shutaleva, A., Nikonova, Z., Savchenko, I., & Martyushev, N. (2020). Environmental education for sustainable development in Russia. Sustainability, 12(18), Article 7742. https://doi.org/10.3390/su12187742

UNESCO. (2020). Education for sustainable development: A roadmap. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000374802

Zhou, R. (2024). Education for sustainable development in China: Experiences from school teachers’ perspectives and enactments. Discover Sustainability, 5, Article 388. https://doi.org/10.1007/s43621-024-00617-4

Berita Populer

Warta Daerah

Ulukyanan : Masyarakat Menolak Transmigrasi di Kecamatan Kei Besar Utara Timur

Reporter Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Masyarakat kecamatan Kei besar utara timur Kabupaten MalukunTenggara,menyatakan sikap menolakn kehadiran warga ...

Warta Daerah

Pelantikan Pengurus PWI Laskar Sabilillah DK Jakarta Resmi Digelar

Reporter: Ilham Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | JAKARTA –Rabu, 9 April 2025 Pengurus Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Daerah ...

Warta Daerah

Masyarakat Desa Banda Ely Kecewa, Dua Proyek Di SMP Alhilaal Yang Terbengkalai

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno    MEDIA WARTA NASIONAL | MALUKU TENGGARA – Masyarakat ohoi/desa Banda Ely Kecamatan Kei besar ...

Warta Daerah

Sukseskan Program Asta Cita Presiden Dan Wapres RI

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Rukmana MEDIAWARTANASIONAL.COM| TUAL Polres Tual Polda Maluku kembali menunjukan keseriusannya dalam mendukung Program Food Estate ...

Warta DaerahWarta Ekonomi

Peresmian Kantor Cabang Baru KSP Parodana Artha Solution 

Reporter: Rigson Editor: Rukmana MEDIAWARTANASIONAL.COM – BEKASI – Ketua KSP Parodana Artha Solution, Robinsar Nainggolan, resmi membuka Kantor Cabang baru ...

Warta Daerah

Bentrok Antar Warga di Maluku Tenggara Puluhan Korban Luka dan Dua Tewas

Reporter : Jecko Poetnaroeboen Editor: Wiratno MEDIAWARTANASIONAL.COM | MALUKU TENGGARA – Bentrok antar dua kelompok warga kembali terjadi di kabupaten Maluku ...