Caption// masyarakat dan LSM,serta aktivis gelar demo aksi damai,Rabu,(28/2/2024)
Oleh: Nugroho
Media Warta Nasional | Sidoarjo – Ratusan masyarakat Sidoarjo dari berbagai elemen dar turun ke jalan gelar aksi demo damai di depan monumen Jayandaru alun-alun Sidoarjo, Rabu (28/2/2024).
Gerakan masyarakat Sidoarjo Bersatu anti korupsi ini mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Sidoarjo, guna menuntaskan penyidikan perkara pemotongan insentif pajak daerah dan retribusi di BPPD sebesar 10-30% untuk kepala BPBD dan Bupati Sidoarjo.
Salah satu orator dalam aksi dukung KPK jilid 2, Husen mengatakan, “Aksi damai ini mendukung KPK menuntaskan penanganan kasus pemotongan insentif ASN dilingkungan BPPD. Kita ketahui bersama-sama KPK telah menetapkan dua tersangka yakni Siska Wati (SW) dan Ari Suryono (kepala BPPD) Sidoarjo oleh KPK.
“Sampai hari ini KPK belum menutup kasus pemotongan insentif,
dan menaikan statusnya seperti yang tempo tulis bahwasanya penyidik KPK sudah menaikan status Gus Muhdlor yang tadinya sebagai saksi,tetapi pimpinan KPK belum menetapkan sebagai tersangka karena barang bukti masih belum kuat,”ungkap Husen.
Tetapi sebagai masyarakat Sidoarjo kami mendukung langkah KPK dalam mengusut tuntas para pelaku korupsi yan melibatkan dua pejabat BPPD Sidoarjo.
Para pendemo juga menggelar aksi theatrical yang menggambarkan dua orang mèmakai rompi tahanan, sedang orang ketiga masih memakai pelampung artinya masih terapung apung,”tegas Husen.
Sementara, Ketua Umum JCW ( Java Corruption Watch ) Sigit Imam Basuki menyampaikan, “pada hari ini kami mendukung KPK untuk segera menetapkan status hukum orang -orang yang telah menikmati hasil dari pemotongan insentif tersebut”
“Kami akan melaporkan ke Kompolnas dan komisi III DPR RI, maka kami hari ini mengadakan aksi damai, siapapun yang terlibat harus diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka”, tuturnya kepada media ini.
“Kami berharap masyarakat Sidoarjo mendukung KPK agar KPK menetapkan tersangka- tersangka lain,”tegas Sigit singkat.
Ketua LSM Sidoarjo Watch, Prayitno SH MH kepada mediawartanasional.com dilokasi mengatakan, kami berkumpul disini karena cinta Sidoarjo. Siapapun baik pendatang atau tokoh asli Sidoarjo atau anaknya siapa, kami tidak peduli hukum harus ditegakkan,”tegas Prayit biasa disapa.
“Jangan ada dalam tindak pidana ini memakai teori kapal dan sekoci, ada yang diselamatkan dan ada yang sengaja ditenggelamkan. Kami yakin KPK sudah mengantongi cukup bukti sebelum melakukan OTT di Sidoarjo,”tandasnya.
“Kami juga berharap KPK tidak melakukan tebang pilih dan takut diintervensi Penguasa. Karena hukum dan keadilan tidak memandang siapa pelakunya,”pungkas Prayit.
Terlihat puluhan peserta aksi aktivis, elemen masyarakat, Java Corruption Watch (JCW) dan Institute Research Ada pula mantan aktivis, aktivis LSM LIRA bersama beberapa anggota, LSM Sidoarjo Watch, dan MAKI masing-masing membentangkan spanduk dan poster seruan antikorupsi dan dukung KPK.