Warta Daerah

Bank Sampah Firdaus di Tambun Utara Kekurangan Dukungan DLH Kabupaten Bekasi Dinilai Tutup Mata

Oleh: Darsani

Media Warta Nasional | BEKASI Meski berdiri sejak akhir 2020 dan diresmikan oleh Camat Tambun Utara, Deni Mulyadi, Bank Sampah Firdaus terus beroperasi tanpa dukungan memadai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi.

Bank Sampah yang dipimpin oleh Rukmana, Ketua Forum Penulis dan Wartawan Indonesia sekaligus pimpinan mediawartanasional.com ini, telah aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan berpartisipasi dalam ekonomi sirkular. Namun, permintaan bantuan sarana dan prasarana dari DLH sejauh ini belum terpenuhi.

Bank Sampah Firdaus ini berlokasi di RW 12, Desa Satria Mekar, Tambun Utara. Berdirinya bank sampah ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap masalah sampah di Kabupaten Bekasi yang kian darurat. Namun, menurut Rukmana, pengelolaannya masih sepenuhnya didanai sendiri, termasuk biaya untuk mengumpulkan sampah dari warga.

“Saya sudah lima tahun mengelola Bank Sampah, mengedukasi warga, dan mengumpulkan sampah tanpa bantuan dari DLH. Kami sangat membutuhkan gerobak motor (Baktor) untuk pengangkutan sampah dari rumah warga ke gudang bank sampah,” ucap Rukmana.

Proposal Ajuan Baktor

Pada tahun 2023, Bank Sampah Firdaus telah mengajukan bantuan gerobak motor kepada DLH. Namun, hingga kini permintaan tersebut belum mendapat tanggapan. Ironisnya, anggaran DLH Kabupaten Bekasi untuk tahun 2024 mencapai Rp34,17 miliar, yang diharapkan dapat digunakan untuk mendukung pengelolaan bank sampah dan berbagai kegiatan lingkungan lainnya di wilayah tersebut.

Ketua Bank Sampah Firdaus itu menuturkan bahwa DLH memang sempat memberikan “keranjang sedekah sampah” pada tahun ini. Namun, bantuan itu hanya satu unit dan dinilai belum mencukupi untuk melayani seluruh wilayah RW 12 yang cukup luas.

Saat dihubungi terkait masalah ini, Camat Tambun Utara Najmuddin menyarankan agar Bank Sampah Firdaus mengajukan permintaan kepada DLH Kabupaten Bekasi. “Ajukan saja Baktor ke Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Najmuddin.

Bank Sampah Firdaus mengharapkan adanya perhatian lebih dari DLH, seperti pengadaan gudang penampungan sampah serta biaya operasional untuk sosialisasi dan edukasi warga. Dukungan tersebut dinilai penting untuk meminimalisir jumlah sampah yang dibuang ke TPS dan TPA serta membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *